Peneliti PUSKASS Sebut Palembang ‘Bukan Lagi’ Venesia dari Timur, Ini Sebabnya!
Peneliti PUSKASS Sebut Palembang ‘Bukan Lagi’ Venesia dari Timur, Ini Sebabnya!--kolase koranpalpres.com
BACA JUGA:Debit Air Sungai Musi Naik Mulai Pagi dan Sore Hari, Waspada Banjir di Sumsel!
Hal ini mungkin disebabkan angin sejuk yang kerapkali sangat kencang; karena seringnya terjadi hujan lebat yang mengerikan dan menyebabkan sungai yang mengalir secara terus-menerus.
Di mana ketinggian air di pesisir ibu kota mencapai seribu dua ratus kaki dan di bagian tengah, dalamnya sampai delapan atau sembilan depa.
Mengenai nama Palembang yang terkait dengan air, bahwa diterangkan dalam berbagai pendapat.
Berasal dari Pa/Pe dan Limbang adalah suatu kosakata yang kira-kira berarti membersihkan biji atau logam dari tanah atau benda-benda luar (extraneous) lain.
BACA JUGA:Hanya Berjarak 1 KM dari Jembatan Ampera, Tempat Ngopi Instagramable di Tepian Sungai Musi Palembang
Penyaringan ini dilakukan dengan menggunakan keranjang kecil, di mana biji yang kotor itu dikocok di sungai dan dibersihkan.
Pa/Pe adalah suatu kata depan yang menyebut suatu tempat, di mana berlangsung suatu usaha atau keadaan.
Jadi Pa-Limbang diartikan sebagai tempat membersihkan biji atau logam.
Contoh lain; pembakaran kapor (kapur) Pe-kapur-an; tempat di mana banyak terdapat kalong Pa-kalong-an; tempat di mana terletak rumah jaga Pa/Pe-djaga-an (Penjagaan).
Menurut cerita, Palembang di masa dulu adalah tempat mencuci emas urai dan biji timah.
Dikarenakan tempat ini sejak dahulu adalah tempat tinggal raja-raja dan kemudian menjadi tempat istana para sultan,
maka tidaklah mustahil bahwa mereka telah memerintahkan untuk membawa logam yang belum dibersihkan itu ke Palembang untuk dibersihkan oleh ahli-ahli di hadapan mereka dan di bawah pengawasan mereka dan untuk menghindarkan pencurian logam-logam ini.
Menurut pendapat yang lainnya, nama Palembang itu berasal dari Lembang/Lembeng, satu kata yang berarti tanah yang tergenang air (tanah berawa). (Sevenhoven, 2015: Halm.2-3)