Belum Ramah Difabel, Disbudpar Sumsel Dorong Peningkatan SDM Pemandu Museum Negeri Sumsel
Kepala Disbudpar Sumsel Aufa Syahrizal berjanji akan mendorong peningkatan kemampuan SDM pemandu wisata di semua destinasi wisata, termasuk Museum Negeri Sumsel yang belum lama ini dikunjungi 3 pengunjung difabel dari Provinsi Jambi.--museum negeri sumsel for koranpalpres.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Volume kunjungan di Museum Negeri Sumatera Selatan (Sumsel) menunjukkan peningkatan signifikan, terlebih lagi sepanjang musim liburan sekolah ini.
Hanya saja peningkatan angka kunjungan ini belum diiringi dengan pemenuhan fasilitas dan tenaga pemandu khusus pengunjung difabel.
Seperti pantauan Palembang Ekspres di Museum Negeri Sumsel penghujung Juni belum lama ini, ada 3 orang pengunjung dari Jambi yang merupakan disabilitas rungu wicara.
Menanggapi kondisi ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Aufa Syahrizal berjanji akan mendorong peningkatan kemampuan SDM pemandu wisata di semua destinasi wisata.
BACA JUGA:Gelar Kehormatan untuk Chandra Amprayadi, Aufa Syahrizal: Sang Pemburu Harta Karun!
BACA JUGA:Hadir di Pelataran Museum SMB II, Drama Musikal Legenda Pulau Cinta Hipnotis Ratusan Penonton
“Tidak hanya untuk di Museum Negeri Sumsel, kami akan mengusulkan agar ada guide atau pemandu di semua destinasi yang memiliki kemampuan berbahasa isyarat,” tutur Aufa dibincangi Palembang Ekspres.
Menurut Aufa, seorang pemandu wisata tidak hanya wajib memahami apa yang menarik pada sebuah destinasi wisata.
Terlebih pemandu wisata juga dituntut untuk memahami kebutuhan wisatawan yang dipandunya.
Seorang pemandu wisata sambung Aufa, ketika tahu ada wisatawan yang difabel mesti mengetahui apa saja sarana yang tersedia di tempat wisata dituju agar terakses bagi difabel.
BACA JUGA:Luar Biasa! Museum Negeri Sumsel Terima Hibah Alquran Tulisan Tangan Kiyai Delamat Berusia 2 Abad
BACA JUGA:Kaya Situs Megalitik! Begini Kata 4 Pakar di Seminar Kajian Koleksi Museum Negeri Sumsel
"Contohnya apakah di destinasi itu menyediakan landasan untuk kursi roda dan fasilitas lainnya," tutur Aufa.
Selain pemandu yang mampu berbahasa isyarat sambung Aufa, pihaknya juga bakal meningkatkan infrastruktur yang ramah difabel.