Ratusan Emak-Emak Pakai Kebaya Padati Pelataran Benteng Kuto Besak, Kalau Bukan Kondangan, Ngapain Ya?

Ratusan ibu dari 39 organisasi wanita di Kota Palembang menghadiri Parade Kebaya Nasional di Pelataran Benteng Kuto Besak Palembang.--Humas Pemprov Sumsel for koranpalpres.com

BACA JUGA:Segini Perkiraan Gaji PNS Setelah Menko Airlangga Sebut Penyesuaian KEM-PPKF 2025

Lewat moment peringatan Hari Kebaya Nasional ini tegas Melza, kita tidak hanya mengenang sejarah dan kearifan nenek moyang kita.

Melainkan pula sebagai upaya menghargai serta mengapresiasi karya para perajin dan desainer.

Dimana mereka dengan cermat mempertahankan dan mengembangkan keindahan kebaya dalam bingkai zaman yang terus berubah.

Hari Kebaya Nasional lanjut Melza, adalah sebuah cara untuk melestarikan warisan budaya. 

BACA JUGA:Mengejutkan! Desa Paling Kaya di Indonesia, Bebas Pengangguran dengan Pendapatan Diluar Dugaan

BACA JUGA:Karya Bakti Bersama Masyarakat, Ini Aksi Yonif 147 Ksatria Garuda Jaya Lakukan Sebagai Wujud Kepedulian

Itu dapat dilakukan dengan menjadikan kebaya sebagai wadah kreativitas tanpa menghilangkan nilai pakem dari kebaya yang punya nilai ekonomi dalam memajukan perekonomian bangsa.

Terakhir, Melza mengajak menjadikan Hari Kebaya Nasional ini sebagai momentum untuk terus melestarikan dan mempromosikan kebaya.

Kebaya sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya bangsa.

“Mari kita jaga kekayaan budaya terutama kebaya agar tetap hidup dan bersemi di setiap generasi,” tukasnya.

BACA JUGA:Cuma Desain Grafis! Dapatkan Saldo DANA Gratis Pakai Canva Afiliasi, Yuk Langsung Cuss..

BACA JUGA:Pj Wali Kota Palembang Bakal Evaluasi Contraflow, Bikin Titik Kemacetan Baru

Senada disampaikan Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati. 

Menurut Anita, perempuan merupakan kekuatan terbesar yang tak bisa dianggap sepele. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan