https://palpres.bacakoran.co/

Dari Alam Liar ke Pusat Pelatihan, Puskass Hadirkan Buku Gajah Palembang: Sejarah, Akar Konflik dan Solusinya

Puskass segera melaunching sekaligus menggelar diskusi Buku Gajah Palembang: Sejarah, Akar Konflik dan Solusinya.--kolase koranpalpres.com

Sehingga, sisi “kemanusiaan” harus menjadi bagian utama dalam memberlakukan penanganan terhadap para “binatang” liar tersebut. 

Salah satu faktor lahirnya konsep 3L, tata liman, bina liman dan guna liman yang ditelurkan, “sang penggiring” gajah, Menteri Lingkungan Hidup legendaris Indonesia dan putra terbaik Sumatera Selatan, Prof. Emil Salim, dalam menangani dan menghadapi serta melestarikan gajah di Nusantara. 

BACA JUGA:HUT Pramuka ke-63, Rektor UIN Raden Fatah Terima Penghargaan Lencana Melati

BACA JUGA:8 Universitas Pencetak PNS Terbanyak di Indonesia, Adakah Kampusmu?

Setelah Operasi Ganesha, gajah masih kerap kali melewati wilayah koridornya di desa-desa “kantong gajah” Air Sugihan. 

Namun, kesadaran yang telah muncul saat Operasi Ganesha dengan hanya mengalau gajah melalui teguran “indah” dalam bentuk “si Mbah”. 

Masih bisa meluluhkan hati gajah untuk tak “mengusik” para transmigran. 

Sayangnya, penghormatan dengan penyebutan “si Mbah”, sejak tahun 2000-an sudah jarang terdengar dari “memori kolektif” para transmigran yang sudah berganti menjadi gerenasi kedua atau ketiga di Air Sugihan. 

BACA JUGA:10 Universitas Negeri dengan Biaya Kuliah Termurah di Indonesia, UGM Masuk Daftar, Tapi Juaranya...

BACA JUGA:50 ASN UIN Raden Fatah Palembang Terima Tanda Kehormatan Satya Lencana, Berikut Daftar Namanya!

Selain itu, gajah-gajah Palembang di Air Sugihan, koridornya semakin terjepit, manakala hadir berbagai perusahan perkebunan dan Hutan Tanaman Industri di sana. 

Tidak saja daerah “edar”, pakan mereka juga mulai tak cukup memenuhi kebutuhan “besar” sang gajah Palembang di Air Sugihan. 

Lelehan air mata sang gajah, ketika acapkali masuk ke pemukiman untuk “sekedar” mengisi perut kosongnya. 

Dihadapi dengan berbagai tindak “enemifikasi”, gajah dianggap musuh, lawan, bahkan hewan liar nan tak berguna. 

BACA JUGA:HUT RI Ke-79, Rektor UIN Raden Fatah Tekankan Komitmen Kebangsaan dan Perkuat Integritas Profesionalitas ASN

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan