https://palpres.bacakoran.co/

Bikin Takjub Puluhan Peneliti Naskah, Jubah Milik SMB II Ternyata Belum Pernah Dikaji Secara Akademik

SMB IV Jayo Wikramo RM Fauwaz Diradja sempat memperlihatkan sejumlah peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam termasuk jubah milik SMB II kepada puluhan peneliti naskah.--wawan/koranpalpres.com

BACA JUGA:Wisata Religi Ziarahi 5 Makam Bersejarah Bareng Bung Baja, Harapan SMB IV Fauwaz Diradja Bikin Haru

"Kita menyambut baik kedatangan mereka, bahkan kita memperlihatkan beberapa peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam," ujarnya.

Terlebih sejumlah naskah kuno dan arsip bersejarah dari Kesultanan Palembang Darussalam juga diperlihatkan kepada para peneliti naskah ini.

Bahkan sambung SMB IV, beberapa waktu lalu Tim Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) melakukan preservasi terhadap 30 naskah dan dokumen kuno peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam. 

Beliau menceritakan bahwa Kesultanan Palembang Darussalam kerajaan yang bercorak Islam berdiri di Palembang antara abad ke-17 hingga abad ke-19.

BACA JUGA:Menakjubkan! 6 Wisata Goa Terindah di Dunia, Serpihan Surga yang Jatuh ke Bumi

BACA JUGA:Jadi Tolak Ukur Wanita Palembang! Ini Fakta Manarik Si Legit Kue Maksuba, Paling Best Seller Saat Lebaran

Kemudian pada 1823, Kesultanan Palembang Darussalam dihapus oleh Belanda saat itu. 

"Saat itu kita menang dua kali pertempuran melawan Belanda, yang ketiga kali kalah hingga terjadi penghapusan tersebut," urainya.

Penghapusan Kesultanan Palembang Darussalam lantaran tidak mau mengikuti Belanda yang saat itu berhasil menguasai Palembang.

Sehingga SMB II dan Pangeran Ratu bersama keluarga ditangkap, kemudian dibuang dengan menaiki kapal Dageraad dengan tujuan Batavia pada 13 Juli 1821.

BACA JUGA:Ikuti Kelas ‘Bebaso’ Palembang di Museum SMB II, Respon Ratusan Guru Sungguh di Luar Nurul

BACA JUGA:Innalillahi, 9 Tahun Melawan Stroke, Eden Arifin Pelukis Wajah SMB II Meninggal Dunia

Sampai di Batavia, kemudian diasingkan ke Ternate hingga akhir hayatnya pada 26 November 1862. 

Pada 2003, Kesultanan Palembang Darussalam dihidupkan kembali, tetapi hanya sebagai simbol kebudayaan di Sumsel.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan