Media Massa Punya Peran Aktif Luar Biasa dalam Pilkada 2024, ini Kata Mahasiswa Universitas Andalas
Penggunaan media massa sangat memiliki peran aktif dalam pelaksanaan pilkada 2024, apalagi saat ini kita berada pada era digital. --
Peran aktif penggunaan media massa dalam pelaksanaan pilkada tahun 2024 ini merupakan salah satu saluran terpenting bagi para masyarakat.
Karena selain masyarakat mengetahui visi dan juga misi dari masing-masing calon kepala daerah dari mulut ke mulut atau saat para calon kepala daerah melakukan kampanye langsung melalui survey atau blusukan ke setiap daerah.
BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Ulas ESG dalam Konteks Global dan Relevansinya dengan Industri 5.0
BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Temukan Fakta Mengejutkan, Musik dapat Kurangi Stres pada Hewan Ternak
Para masyarakat juga dapat mengetahui visi dan juga misi masing-masing calon kepala daerah melalui media massa seperti youtube, tiktok, instagram, facebook, twitter, dan lain-lainnya.
Selain pemerintah, calon kepala daerah harus dapat menggunakan inovasi ini dengan baik dan juga bijak.
Karena dengan media massa inilah yang merupakan salah satu saluran bagi calon kepala daerah untuk menarik pasrtisipasi masyarakat.
Menurut saya, penggunaan media massa ini sangat memiliki peran aktif dalam pelaksanaan pilkada 2024, apalagi saat ini kita berada pada era digital.
Yang dimana menurut saya hal ini dapat mencegah informasi hoax terkait masing-masing calon kepala daerah atau yang biasa disebut dengan black campaign atau kampanye hitam yang biasanya saat proses menuju pelaksanaan pilkada selalu terjadi.
Oleh karena itu, media massa inilah yang dapat menjadi salah satu hal yang bisa melancarkan serta menyukseskan pelaksanaan pilkada tahun 2024 ini yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 yang akan mendatang.
Dan menurut saya, black campaign harus di cegah dengan segera agar dapat mewujudkan pilkada yang serentak serta sehat dan dapat mewujudkan integritas para pemilih.
Selain itu, black campaign menurut saya juga memiliki dampak-dampak yang buruk yang dimana dapat menyebabkan jeleknya nama calon kepala daerah serta dapat menyebabkan kerusuhan sosial antara pendukung calon kepala daerah yang satu dengan yang lainnya.
BACA JUGA:Telisik Pendidikan Politik di Universitas Andalas, Membangun Generasi Cerdas dan Kritis