Benarkah Musim Hujan Tahun Ini Berbeda? Ini Kata BMKG
Fenomena La Nina berpotensi membuat musim hujan lebih panjang.-bmkg-
BACA JUGA:Fenomena Hujan di Musim Kemarau, Pertanda Apa Ini? Begini Penjelasan BMKG
Dia menjelaskan sejak minggu lalu BMKG mendeteksi adanya potensi masuknya seruak udara dingin dari dataran tinggi Siberia. Kemudian diprediksi mulai Desember ini sudah bergerak mengarah ke wilayah Indonesia.
"Diprediksi landing-nya ini kira-kira sekitar tanggal 20 Desember sampai sekitar 29 Desember," imbuhnya.
Dwikorita menjelaskan pula seruak dingin menyebabkan terjadinya angin kencang, gelombang tinggi, dan peningkatan curah hujan.
Kecepatan angin dan peningkatan gelombang tinggi teresebut akan terjadi terutama di Laut Natuna.
BACA JUGA:Belasan Motor Mati Mesin, Banjir di Palembang Sudah Diprediksi BMKG
Di wilayah barat Indonesia, seruak dingin ini dalam skenario terburuk dapat menyebabkan banjir parah seperti yang menerjang Jakarta pada 2020 lalu.
"Kemudian kalau saat landing ke Indonesia bagian barat yaitu Jawa Barat, Lampung, kemudian Banten, DKI. Skenario terburuk itu meningkatkan curah hujan dengan intensitas yang ekstrem," kata Dwikorita.
Ia menunjukkan sedangakan contoh yang sudah terjadi di tahun 2020 pada bulan Januari kondisi terparah adalah Jabodetabek banjir saat itu. Itu akibat kami mendeteksi seruak udara dingin tadi.