ARTIKEL KURMA: Menyambut Tamu Agung Bulan Ramadan: Evaluasi dan Peningkatan Kualitas Puasa

Reporter: Trisno Rusli |

Editor: Trisno Rusli |

Minggu , 02 Mar 2025 - 06:01

Bulan Ramadan menjadi momentum dalam melakukan evaluasi dan peningkatan kualitas puasa--Sumber Foto: Freepik

Artikel berjudul Menyambut Tamu Agung Bulan Ramadan: Evaluasi dan Peningkatan Kualitas Puasa ditulis oleh Kepala Laboratorium Terpadu FSH UIN Raden Fatah Palembang Dr. Syafran Afriansyah, M.Ag

Artikel kurma ini merupakan hasil kerjasama Harian Umum Palembang Ekspres dengan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Fatah Palembang.

Kepala Laboratorium Terpadu FSH UIN Raden Fatah Palembang Dr. Syafran Afriansyah, M.Ag--Ist

Tak dipungkiri bahwa bulan Ramadan adalah bulan Istimewa yang penuh dengan berbagai keutamaan.

Ayat al-Quran menegaskan bahwa bulan Ramadan adalah bulan yang lebih baik dari seribu bulan (QS Al-Qodar: 3), dan orang yang berpuasa pada bulan Ramadan berpotensi untuk menjadi manusia yang takwa (QS Al-Baqarah: 183).

Yaitu sebuah konsep manusia ideal yang menjalankan semua ketentuan ajaran agama sehingga bisa menggapai sukses di dunia maupun di akhirat.

Dalam beberapa hadis juga ditegaskan beberapa keistimewaan bulan Ramadan.

Diantaranya hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim, “Rasulullah SAW bersabda bahwa di bulan Ramadan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu”.

Karenanya, menjadi sebuah ni’mat yang luar biasa bagi seorang muslim yang kembali bertemu dengan bulan Ramadan.

Dimana ia berkesempatan untuk meraih semua keistimewaan yang telah dijanjikan itu melalui proses menempaan diri dalam kurikulum Ramadan.

artikel kurma: menyambut tamu agung bulan ramadan: evaluasi dan peningkatan kualitas puasa                            artikel berjudul menyambut tamu agung bulan ramadan: evaluasi dan peningkatan kualitas puasa ditulis oleh kepala laboratorium terpadu fsh uin raden fatah palembang dr. syafran afriansyah, m.ag
artikel kurma ini merupakan hasil kerjasama harian umum palembang ekspres dengan fakultas syariah dan hukum uin raden fatah palembang.
kepala laboratorium terpadu fsh uin raden fatah palembang dr. syafran afriansyah, m.ag--ist
tak dipungkiri bahwa bulan ramadan adalah bulan istimewa yang penuh dengan berbagai keutamaan.
ayat al-quran menegaskan bahwa bulan ramadan adalah bulan yang lebih baik dari seribu bulan (qs al-qodar: 3), dan orang yang berpuasa pada bulan ramadan berpotensi untuk menjadi manusia yang takwa (qs al-baqarah: 183).
baca juga:artikel: tradisi ruwahan menjelang bulan suci ramadan
baca juga:sunnah-sunnah yang dianjurkan dalam menyambut bulan suci ramadan 2025
yaitu sebuah konsep manusia ideal yang menjalankan semua ketentuan ajaran agama sehingga bisa menggapai sukses di dunia maupun di akhirat.
dalam beberapa hadis juga ditegaskan beberapa keistimewaan bulan ramadan.
diantaranya hadis yang diriwayatkan oleh imam bukhori dan muslim, “rasulullah saw bersabda bahwa di bulan ramadan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu”.
karenanya, menjadi sebuah ni’mat yang luar biasa bagi seorang muslim yang kembali bertemu dengan bulan ramadan.
baca juga:full 1 bulan! palpres-fsh uin raden fatah palembang sajikan kajian keagamaan selama ramadan 2025
baca juga:artikel: bahagia menyambut ramadhan: persiapan spiritual dan mental
dimana ia berkesempatan untuk meraih semua keistimewaan yang telah dijanjikan itu melalui proses menempaan diri dalam kurikulum ramadan.
maka seharusnya setiap alumni ramadan telah menjelma menjadi pribadi muslim yang takwa.
akan tetapi masih banyak fakta-fakta berupa ironi yang ditemui pasca ramadan.
semangat ibadah yang begitu bergairah selama bulan ramadan menjadi kembali redup. masjid yang semarak dengan aktifitas ibadah kembali sepi pasca ramadan.
baca juga:tradisi sambut ramadan di jambi dari bantai adat, bheih sulu pasa, dan antar kembang
baca juga:mengenal tradisi ramadan di kepulauan riau, budaya dan spiritualitas yang senantiasa terpelihara
kaum miskin, anak yatim yang mendapat limpahan sedekah selama ramadan kembali sepi dari orang yang bersedekah padanya.
seakan-akan apa yang dilakukan selama bulan ramadan tidak meninggalkan bekas. sebuah gambaran ironi dari keutamahan dan semangat ramadan yang terjadi dari tahun ke tahunnya.
tahun ini kita umat muslim kembali bergembira menyambut bulan ramadan. tentunya harus ditanamkan komitmen bahwa ramadan kali ini harus lebih baik dari yang sebelumnya.
jangan sampai ironi pasca romadhan justru kembali berulang, atau justru menjadi lebih buruk.
baca juga:malamang, marandang, balimau dan sederet tradisi lain menyambut ramadan di sumatra barat 
baca juga:togak tonggol dan tradisi lain masyarakat melayu riau dalam menyambut ramadan
karena orang yang kualitas puasanya sama seperti sebelumnya akan dianggap sebagai orang yang rugi, atau bahkan kalau sampai menjadi lebih buruk dia akan dikatagorikan sebagai orang yang celaka.
sebagaimana sabda nabi saw “siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung.
siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (hr al-hakim).
evaluasi kualitas puasa
sebagai bahan evaluasi dan untuk melihat gambaran tentang kualitas puasa seseorang, dapat digunakan katagorisasi orang yang puasa sebagaimana dibuat oleh imam al-ghazali.
menurutnya orang puasa terbagi tiga golongan, puasa orang awam, puasa khusus, dan puasa sangat khusus.
pertama, katagori puasa awam, adalah puasa tidak makan dan minum, tetapi perbuatan maksiat masih dilakukan. tentu saja ini adalah puasa dengan kualitas paling buruk.
bisa jadi puasa pada katagori ini tidak akan mendapatkan apa apa kecuali hanya sebatas lapar dan dahaga saja.
baca juga:tradisi khas di sumatra utara menyambut ramadan: punggahan, marpangir dan pesta tapai
baca juga:tradisi unik di aceh menjelang ramadan dan hari raya: serba-serbi meugang
kedua, puasa khusus yaitu puasa yang tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari meakukan perbuatan-perbuatan maksiat.
seluruh anggota tubuh seperti mulut, telinga, tangan, kaki, semuanya dijaga untuk tidak melakukan perbuatan dosa dan maksiat. puasa pada tingkatan ini tentu jauh lebih baik pada puasa tingkatan awam.
ketiga, puasa sangat khusus. yaitu puasa disamping menahan diri dari makan minum, dan dari perbuatan dosa dan maksiat juga dilakukan dengan menahan hati dan pikiran untuk tidak memikirhan hal-hal selain allah.
pada level ini, hanya orang-orang tertentu saja yang mampu melakukannya, karena untuk mencapainya membutuhkan latihan dan perjuangan yang sangat berat dan berkelanjutan.
baca juga:10 ramadan pertama, opick bakal hibur warga palembang, di sini acaranya!
baca juga:muhammadiyah akan mulai 1 ramadan 1446 h pada 1 maret 2025, 1 syawal 31 maret 2025
dari tiga katagori orang puasa ini, tentu dapat direka  pada katagori mana puasa yang selama ini telah dilakukan.
hal ini menjadi penting untuk diketahui sebagai bahan evaluasi dan pijakan untuk menetapkan target capaian puasa pada tahun ini, yang berorientasi pada peningkatan kualitas.
jangan sampai masih sama seperti tahun sebelumnya atau bahkan terjadi penurunan. paling tidak harus ditargetkan sudah keluar dari puasa level awam yang hanya menahan diri dari lapar dan dahaga. harus segera ditargetkan untuk mencapai puasa pada level khusus.
langkah peningkatan kualitas puasa
ada beberapa langkah penting yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas puasa, diantaranya adalah memperbaiki niat, memperbanyak amalan ibadah sunnah, meningkatkan kepedulian sosial, meningkatkan pemahaman tentang ibadah di bulan ramadan.
pertama, memperbaiki niat. secara sederhana niat diartikan sebagai kebulatan tekad yang ditatamkan di hati untuk melakukan sesuatu.
dengan kata lain niat adalah unsur pendorong atau motivasi seseorang dalam melakukan suatu tindakan atau perbuatan.
karena itu dalam syari’at islam niat menduduki peran yang sangat penting yang menentukan nilai perbuatan seseorang.
baca juga:sudah bulan syaban nih, ingat ini bulan terakhir buat bayar utang puasa ramadan!
baca juga:festival ramadan! ada promo indomaret hari ini 23 februari 2025, dapatkan marjan btl 460ml rp20 ribuan
sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadis, “amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya..” (hr. bukhori).
agar sebuah perbuatan mendapatkan nilai ibadah, maka harus ditanamkan niat secara ikhlas bahwa yang dilakukan itu adalah semata-mata untuk mengharapkan ridho dari allah.
demikian halnya dalam memasuki bulan ramadan tahun ini niatya harus ditananamkan niat bahwa ibadah di bulan ramadan tahun ini adalh semata-mata untuk mendapatkan ridho allah.
kedua, memperbanyak amalan ibadah sunnah. bulan ramadan identik dengan puasa, karena itu masyarakat kita menamai bulan ini dengan bulan puasa.
baca juga:disdik pagaralam belum terima instruksi lanjutan terkait mbg, ini kata kadisdik
baca juga:11 buah yang mengandung magnesium tinggi
tetapi sesungguhnya amalan yang diajarkan untuk dilakukan pada bulan ramadan bukan hanya puasa, ada banyak amalan ibadah lain yang disunnahkan untuk dlakukan.
beberapa amalan sunnah yang bisa dilakukan selama bulan ramadahan, shalat taraweh dan shalat sunnah lainnya, tadarus al-quran, infak, shadaqah, zikir, ta’lim, dan i’tikaf.
pentingnya memperbanyak amalan ibadah sunnah ini, disamping memang sebagai upaya memperbanyak ‘tabungan pahala’, tetapi juga sangat berguna untuk memperbaiki kualitas puasa itu sendiri.
dengan memperbanyak amalan ibadah sunnah tersebut, maka secara otomatis orang yang sedang berpuasa akan terhindar dari melakukan perbuatan-perbuatan sia-sia yang dapat mengurangi nilai puasanya.
baca juga:menjelang ramadhan, harga sembako di pasar martapura terpantau stabil? cek daftarnya!
baca juga:ini nih 7 cara ampuh mengatasi bau mulut saat berpuasa, cobain ya!
misalnya dengan memperbanyak membaca al-quran atau zikir, maka secara otomatis telah mengurangi kesempatan bagi orang yang berpuasa untuk bermain games dan lain-lain.
ketiga, meningkatkan kepedulian sosial dengan infak dan shadaqah. amal ibadah lainnya yang sangat dianjurkan pada bulan ramadan adalah memperbanyak infak dan shadaqah.
amal ini menjadi sangat istimewa karena ia mengandung hikmah kepedulian sosial.
kalau pada ibadah shalat atau puasa, yang mendapatkan ganjaran secara langsung hanyalah orang yang melaksanakannya.
baca juga:bpbd dan tp pkk oku timur gelar pelatihan katana 2025, siapkan masyarakat tanggap bencana
baca juga:gebyar anti bullying tahun 2025, kapolres ogan ilir sampaikan ini
namun pada ibadah infak atau shadaqah yang mendapatkan manfaatnya bukan hanya pelakunya, tetapi juga pihak lain sebagai penerimanya.
beberapa ganjaran bagi orang yang berindak dan shakah adalah, mendapat pahalah yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa, menambah keberkahan hartanya, menjauhkan dari siksa kubur dan berbagai keutamaan lainnya.
keempat, menambah pemahaman tentang ibadah di bulan ramadan. hal ini penting mengingat sebuah amalan ibadah memang harus didasarkan pada ilmu yang cukup.
para ulama sepakat bahwa wajib hukumnya mempelajari ilmu tentang ibadah-ibadah wajib seperti shalat, puasa, zakat, haji dan semua hal yang terkait dengannya.
baca juga:instaperfect meriahkan ulang tahun pertama haide orlin palembang dengan promo menarik
baca juga:instaperfect real skin make up class x azzahra make up, bagikan tips kecantikan yang mudah dilakukan
pentingnya ilmu ini, mengingat ketiadaan ilmu atau pengetahuan yang cukup akan berpotensi terjadinya kesalahan, akibatnya amalan tersebut menjadi tertolak.
dalam konteks mengahadapi bulan ramadan ini, agar kualitas ibadah bisa ditingkatkan sangat penting mempelajari kembali ketentuan-ketentuan terkait dengan ibadah di bulan ramadan.
semoga allah memberikan kesempatan, kesehatan dan kemudahan kepada kita semua untuk meningkatkan kualitas ibadah pada bulan ramadan tahun ini. amin.