ARTIKEL KURMA: Ramadan Dalam Dimensi Kesalehan Individual dan Kesalehan Sosial

Bulan Ramadan memiliki nilai kesalehan individual dan kesalehan sosial, termasuk spiritual karena menrapkan nilai islami dalam kehidupan masyarakat--Sumber Foto: Freepik
Lupa akan hakikat sebagai khalifah fiil ardh. Dalam al qur’an hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesame manusia iabarat dua sisi mata uang yang sulit dipisahkan.
Hubungan dengan sang khalik harus terjalin dengan baik, pen demikian juga hubungan dengan sesame manusia, harus berjalan dengan baik pula.
BACA JUGA:Bupati OKU Timur Resmi Buka Safari Ramadan di Masjid Agung Martapura, Ini Harapannya
BACA JUGA:Panti Pijat dan Tempat Hiburan Malam di Baturaja Dilarang Keras Beroperasi Selama Ramadan
Dengan kata lain kesalehan ritual-individual harus seiring sejalan dengan kesalehan sosial.
Dalam suatu Riwayat hadits Rasulullah, seorang sahabat Rasulullah pernah melaporkan bahwa ada orang sedemikian tekun beribadah, sehari-hari pekerjaanya di masjid tanpa henti.
Nabi kemudian menanyakan siapa yang memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Pertanyan itu dijawab tidak ada.
Ternyata seseorang yang berlrbih-lebihan dalam kegiatan ritual itu, oleh nabi sendiri, dianggap keliru.
BACA JUGA:Tradisi Sambur Ramadan Masyarakat Betawi Jakarta yang Nyaris Punah Tertelan Zaman
BACA JUGA:Puasa Telah Tiba, Kegiatan Baksos Ini Digelar Polres Muara Enim di Bulan Suci Ramadan
Dijelaskan siapapun harus hidup sebagaimana lazomnya, yakni mencari rejeki, mengembangkan ilmu pengetahuan, memenuhi hak keluarganya, dan seterusnya.
Artinya kesalehan ritual harus disempurnakan dengan kesalehan sosial. Yang perlu diperhatikan adanya kecendrungan Sebagian pesar orang lebih cendrung menampilkan formalitas ibadanyanya untuk menunjukkan jati dirinya dalam beragama.
Meraka melakukan ketaatan beribadah kepada Allah dengen mengerahkan seluruh kemampuan dalam melaksankan ajaran agama.
Wujud kesalehan social tercermin dari perilaku rajin sholat ke masjid, rutin tilawah harus tetap juga rajin sedekah, peduli dengan yang lemah, rajin berdo’a memohon pertolongan Allah, aktif juga menolong orang laian.