Ragam Tradisi Unik Ramadan di Sulawesi Utara dari Mandi Safar, Monuntul sampai Maca' Bulan

Sebelum bulan puasa berakhir, warga Bolmong di Sulawesi Utara memasang obor dan lampu-lampu di depan rumah dan di jalan-jalan dengan harapan akan keberkahan.-alif.id-
BACA JUGA:Selain Nyekar, Ini 7 Tradisi Sambut Ramadan di Jawa Timur
Maca’ Bulan
Tradisi Maca’ Bulan telah dipraktekkan sejak lama oleh masyarakat Bajo di Torosiaje dalam rangka menyambut kedatangan Bulan Ramadan. Tradisi tersebut berkisar pada ungkapan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan Tuhan kepada mereka untuk sampai pada bulan istimewa. Masyarakat berharap kebaikan tercurah kepada sohibul hajat (host) beserta keluarganya dan mereka yang terlibat dalam acara.
Orang-orang terdekat berkumpul, berdoa dan makan bersama dalam suasana kegembiraan yang bersahaja.
Ada sebuah lingkaran kecil yang mengelilingi aneka hidangan. Puluhan peserta duduk bersila dan mengikuti bacan-bacaan yang dikumandangkan imam.
Puak Dawik, atau imam yang memimpin acara mengawali bacaan Al-Fatihah, surat-surat pendek Alquran, tahlil, tasbih, tahmid, salawat dan doa arwah serta doa keselamatan.
Suasana dibuat santai, dan peserta menikmati hidangan setelah dipersilahkan oleh tuan rumah. Ada juga semerbak dupa berpendar di sudut-sudut ruangan.
Itulah beberapa tradis menyambut, atau ketika Ramadan dan menjelang akhir Ramadan di Sulawesi Utara.