Dosen UIN Raden Fatah Ungkap Peran Pondok Pesantren dalam Ekosistem Industri Halal Menuju Pencapaian SDGs

Artikel berjudul “Pondok Pesantren dalam Ekosistem Industri Halal Menuju Pencapaian SDGs” ini ditulis oleh Dr H Mohammad Syawaludin MA, Dosen pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang Indonesia. --kolase koranpalpres.com
BACA JUGA:Penaikan Status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri Halal Sidoarjo Terus Berjalan
Kontribusi: Pondok pesantren dapat mengembangkan kapasitas kewirausahaan santri dalam industri halal, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Pendekatan lainnya yang seirama dengan apa yang sedang dihadapi ponpes Indoensia adalah Teori Kapabilitas (Capability Approach) – Amartya Sen:
Teori ini, yang dikembangkan oleh Amartya Sen, menekankan bahwa pembangunan yang sejati tidak hanya diukur dengan pendapatan atau pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dengan kemampuan individu untuk mencapai tujuan hidup yang mereka dianggap penting.
Dalam konteks pondok pesantren, teori ini relevan karena pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama tetapi juga mengembangkan kapabilitas santri untuk berwirausaha dalam industri halal, sehingga mereka memiliki pilihan hidup yang lebih banyak dan lebih baik.
BACA JUGA:Dosen UIN Raden Fatah Kritisi Digitalisasi Industri Makanan Halal, Solusi atau Tantangan bagi UMKM?
BACA JUGA:Dalam FGD Sastra Tutur dan Lahan Basah Sungai Musi, 2 Dosen UIN Raden Fatah Kemukakan Ide Cemerlang
Hal ini mendukung SDGs.
Kontribusi: Pondok pesantren memperluas kapabilitas santri untuk berwirausaha di industri halal, memberikan mereka pilihan hidup yang lebih baik.
Sebagaimana kita tahun bahwa ponpes sangat peduli dengan pelestarian lingkungan dan penjagaannya, kultur ini bisa kita gunakan pendekatan Teori Kewirausahaan Sosial (Social Entrepreneurship Theory): Kewirausahaan sosial mengarah pada usaha yang tidak hanya mencari keuntungan finansial tetapi juga menciptakan dampak sosial yang positif.
Pondok pesantren yang mengajarkan kewirausahaan dengan orientasi pada produk halal dan keberlanjutan dapat membantu santri untuk tidak hanya berfokus pada keuntungan pribadi, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat sekitar dan pelestarian lingkungan.
BACA JUGA:Wujud Pengabdian Kepada Masyarakat: Dosen UIN Raden Fatah Palembang Lakukan Hal Ini di Banyuasin
BACA JUGA:Dosen UIN Raden Fatah Palembang Didorong Kembangkan Karir, Semoga Cepat Naik Pangkat
Kontribusi: Pesantren dapat melatih santri untuk menjadi wirausahawan sosial dalam industri halal, yang memberikan dampak sosial dan memberdayakan masyarakat.
Tantangan Pondok Pesantren dalam Ekosistem Industri Halal
Potret yang paling sederhana tantang ponpes di antaranya ; Keterbatasan Akses Teknologi dan Digitalisasi: Banyak pondok pesantren, terutama yang terletak di daerah terpencil, masih memiliki keterbatasan dalam hal akses teknologi dan digitalisasi.