Menjadi Muslim Moderat di Kampus: Mewujudkan Toleransi Beragama Berdasarkan Nilai Islam
Menjadi Muslim Moderat di Kampus: Mewujudkan Toleransi Beragama Berdasarkan Nilai Islam--
BACA JUGA:Benarkah Mobil Listrik Jarang Mogok? Hasil Studi Bilang Begini
BACA JUGA:Berikut Ini Kawasan Hutan Yang Dilakukan Pemasangan Plang di Muba
Melalui kebijakan yang adil, penyediaan ruang ibadah untuk semua agama, pembentukan forum lintas iman, serta kurikulum yang menanamkan nilai-nilai pluralisme, kampus dapat menjadi contoh nyata keberagaman yang harmonis.
Pembinaan organisasi keagamaan juga harus diarahkan pada semangat inklusivitas.
Organisasi Islam, misalnya, perlu dibekali pemahaman fiqih sosial, tafsir kontekstual, dan etika dakwah di masyarakat plural.
Hanya dengan cara itu, kampus tidak hanya melahirkan cendekiawan, tetapi juga pemimpin masa depan yang toleran.
Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, Mulai dari Ruang Kelas
Islam adalah agama yang membawa kedamaian, bukan permusuhan.
Sebagai mahasiswa Muslim, kita memikul amanah untuk menjadikan ajaran Islam sebagai cahaya bagi sekitar kita—bukan hanya dalam ritual ibadah, tetapi juga dalam hubungan sosial.
Moderasi dan toleransi bukan sekadar tuntutan zaman, tetapi amanah agama.
BACA JUGA:Menganalisa Amnesti untuk Para Tokoh Separatis Papua, ini Komentar Mahasiswa Universitas Andalas
Jika tidak dimulai dari kampus, dari mana lagi?
Dan jika bukan kita, mahasiswa Muslim, lalu siapa lagi?