Program Kampung Budaya Tematik Harus Berlanjut dan Diperluas, ini Alasannya Kata Dr Hendra Sudrajat
Ketua Kampung Budaya Tematik Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Dr Hendra Sudrajat (tiga dari kiri) menghadiri Lomba Permainan Tradisional Cuki di Kampung Toleransi, atau Kampung Kapitan, 7 Ulu, pinggir Sungai Musi, dekat Jembatan Ampera.--dokumentasi
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Program Kampung Budaya Tematik harus berlanjut bahkan diperluas cakupannya.
Lantaran program ini menyangkut masa depan identitas kultural masyarakat Palembang.
Demikian disampaikan Ketua Kampung Budaya Tematik Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Dr Hendra Sudrajat SH MH Adv usai menghadiri Lomba Permainan Tradisional Cuki di Kampung Toleransi serta Perlombaan Bebaso di Kelurahan 27 Ilir, Kota Palembang, pada Senin, 18 Agustus 2025.
Rangkaian perlombaan ini berlangsung meriah dengan partisipasi masyarakat lintas generasi.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Ir HM Affan Prapanca MT IPM beserta jajaran, Lurah 27 Ilir, serta Sekretaris Lurah 11 Ulu Kota Palembang.
Kehadiran para pejabat ini semakin menegaskan dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang terhadap kelanjutan Program Kampung Budaya Tematik.
Program Kampung Budaya Tematik ini sendiri merupakan program pemerintahan Walikota dan Wakil Walikota Palembang, Ratu Dewa dan Prima Salam.
Menurut Dr Hendra, Kota Palembang dikenal sebagai salah satu kota tertua di Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga warisan budaya.
BACA JUGA:Hendra Sudrajat Buktikan Lawyer Tidak Hanya Pejuang Keadilan, Tapi Pejuang Kemanusiaan
Di tahun 2025 ini sambungnya, terdapat 4 titik Kampung Budaya Tematik yang telah berjalan, yakni Kampung Tolerasi, Kampung Aer, Kampung Bebaso, dan Kampung Dulmuluk.
Keempat kampung tersebut tidak sekadar menjadi ruang aktivitas budaya, tetapi juga menghadirkan ruang pembelajaran bagi masyarakat lintas generasi.