https://palpres.bacakoran.co/

Original Tari Gending Sriwijaya Kian Mengkhawatirkan, 2 Budayawan Sumatera Selatan Angkat Suara

Ki-ka, Maestro Tari Gending Sriwijaya Bunda Elly Rudi, Kepala BPK Wilayah VI Provinsi Sumsel Kristanto Januari, Budayawan Palembang RM Ali Hanafiah, tiga narasumber Seminar Tari Gending Sriwijaya.--Instagram disbudparsumsel

Gerak pada tari Gending Sriwijaya didominasi oleh gerak membungkuk dan berlutut, dan sesekali melempar senyum sambil melentikan jari-jari kuku. 

Gerak tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu yang datang.

BACA JUGA:Apresiasi Prestasi Puteri Anak Pariwisata Sumsel, Ini Harapan Sultan Palembang Darussalam

BACA JUGA:Sultan Palembang Terima Tamu dari Jawa, Ternyata Sama-Sama Keturunan Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati

Elly menceritakan, Tari Gending Sriwijaya pertama kali dipentaskan di muka umum pada 2 Agustus 1945 di lapangan Masjid Agung.

Dalam pertunjukannya, tarian ini menggunakan riasan yang cantik dan menggunakan Baju Kurung dan Dodotan, untuk warna busananya adalah merah sebagai ciri khas pakaian adat Sumsel. 

“Pada riasan rambut terdapat hiasan bunga cempako yang masih kuncup dan melambangkan seorang wanita Palembang harus menjaga auratnya,” cetus Elly.

Tari ini sendiri telah menjadi tarian adat masyarakat Sumsel dan selalu ditampilkan pada acara formal atau pun non formal.

BACA JUGA:Kaji Marga Melaju Lintasan Zaman dalam Seminar, Ini Alasan Pengelola Museum Negeri Sumsel

BACA JUGA:Pernah Kerja di Perbankan, Seniman Palembang Ini Pamerkan 30 Karya Seni Rupa di Aula Bank SumselBabel

Terkait belakangan banyak pihak yang melakukan modifikasi terhadap tarian Gending Sriwijaya ini, baik dari segi kostum maupun gerakannya. 

Terlebih Elly menegaskan, Tari Gending Sriwijaya tidak ada hubungan dengan Kerajaan Sriwijaya. 

"Jangan pernah mengaitkan Tari Gending Sriwijaya dengan Kesultanan Palembang ataupun keturunan Sultan apalagi Kerajaan Sriwijaya," singgung Elly.

Untuk itu menurut Elly perlu adanya regulasi yang mengatur agar penampilan Tari Gending Sriwijaya tidak melenceng dari pakem yang ada. 

BACA JUGA:Terbongkar! Peninggalan Megalitik di Kabupaten Lahat Warisan Budaya dan Peradaban Manusia yang Sangat Penting

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan