Klaim Jambi Terbantahkan! 3 Sejarawan Sumsel Hadirkan Dalil Sejarah Awal Kedatuan Sriwijaya di Palembang
Membantah klaim Jambi, 3 sejarawan Sumsel mengeluarkan dalil-dalil sejarah mengenai awal Kedatuan Sriwijaya di Palembang.--kolase
Menurut ia, prasasti yang menyebut 'jayasiddhayatra' (perjalanan ziarah yang berhasil) dan upaya Sri Jayanasa membangun 'wanua' (permukiman baru) justru membuktikan Palembang bukan ibu kota.
"Tafsirnya wilayah Palembang bukan lokasi ibu kota," tegasnya.
BACA JUGA:5 Daerah Paling Ramai di Sumatera Selatan, Juaranya Pernah Jadi Pusat Kerajaan Sriwijaya
Ia berpendapat bahwa prasasti-prasasti itu menunjukkan Palembang adalah wilayah yang didatangi atau ditaklukkan oleh Raja Sriwijaya yang datang dari tempat lain.
"Jadi pusat Kedatuan Sriwijaya itu bukan berada di Palembang," tukasnya.
Atas teori kontroversi kontan direspon sejumlah sejarawan Sumatera Selatan (Sumsel) yang menegaskan bahwa awal berdirinya Kedatuan Sriwijaya memang berpusat di Palembang.
Salah satunya Prof Dr Farida R Wargadalem, sejarawan dari Universitas Sriwijaya (Unsri).
BACA JUGA:Usung Tema Kemegahan Kerajaan Sriwijaya, Sumsel Jadi Juara Umum Mobil Hias HUT Ke-44 Dekranas
Menurut Prof Farida, bukti paling kuat bahwa Palembang adalah pusat Sriwijaya bersumber dari prasasti-prasasti kuno yang ditemukan di wilayah ini.
Dalam ilmu sejarah lanjut dia, sumber tertulis adalah yang paling valid.
"Ada 3 prasasti utama yang mendukung bahwa Sriwijaya berpusat di Palembang, yaitu Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuwo, dan Prasasti Telaga Batu,” ulasnya.
Dia menjelaskan, Prasasti Kedukan Bukit bertarikh tahun 682 M menyebutkan perjalanan suci Siddhayatra yang dilakukan Dapunta Hyang Sri Jayanasa untuk mendirikan kedatuan Sriwijaya.