Di tempat lain, Babinsa Serka Suryadi mengatakan, banyaknya RTLH di Desa Bergas Kidul diakibatkan karena sulitnya ekonomi.
Pekerjaannya petani, buruh pabrik dan pekerja swasta.
“Biaya hidup semakin mahal, pekerjaan semampunya, menjadi salah satu indikator kurangnya kemajuan warga. Ditambah lagi, minimnya lapangan kerja,” tuturnya menceritakan hasil komunikasi sosialnya dengan warga beberapa waktu silam.
Kendati demikan, kata Serka Suryadi, semua RTLH sudah dimasukkan dalam program TMMD untuk direhab.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Parfum Hugo Boss Tahan Lama, Elegan dan Berkelas, Wanginya Ninggalin Jejak
“Tentu ini sangat membantu dan juga memberikan harapan baru bagi masyarakat, khususnya penerima RTLH.
Mudah-mudahan mampu mengangkat harkat dan martabatnya, sehingga tidak ada lagi stigma negatif dan hidup di bawah garis kemiskinan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, rehab 1 unit masjid dilakukan, selain untuk menambah kelayakan tempat ibadah, juga memberi kenyamanan kepada warga yang bersilaturahmi di dalam masjid.
“Kemudian, pembangunan pos kamling dibuat untuk kamtibmas di desa, serta pembuatan 1 unit MCK di area lapangan desa guna melengkapi fasilitas umum,” tambahnya.
BACA JUGA:Jaga 2 Hal Ini Tetap Dalam Kondisi Prima, Polda Sumsel Gelar Kegiatan Rutin
Dikatakan Hartadi (50), dalam rehab Masjid Baitul Quddus bersama satgas, yakni membangun sebuah menara.
“Menara itu bukan hanya simbolis semata, namun memiliki makna filosofis, bahwasannya Masjid Baitul Quddus benar-benar menjadi masjid jamik, bisa dipergunakan untuk salat Jumat, maupun untuk kegiatan keagamaan lainnya,” jelas dia, sembari menjelaskan Masjid Baitul Quddus merupakan masjid peninggalan Sunan Muria.
• Dongkrak Ekonomi
Meningkatnya berbagai infrastruktur tentu mendorong perekonomian masyarakat, khususnya infrastruktur jalan yang dibangun Satgas TMMD.
BACA JUGA:6 Sepatu Wanita Brand Lokal Terlaris, Tampil Mengkece dengan Budget Friendly
Pj. Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (Purn) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mendukung penuh program TMMD ke-120 ini.