“Jalan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi karyawan pabrik di Wilayah Begas. Selain itu, juga dapat mengurangi kerawanan kecelakaan,” kata Ketua Relawan Satria Elang, Taufik (31).
Tengah hari, terik matahari tak sanggup lagi tertahan di ubun-ubun.
Keringat bercucuran di badan, percikan tanah dan corcoran mengena di baju dan celana prajurit.
Rehat sejenak, prajurit berkumpul dibawah rindangnya rumpun bambu di sudut jalan.
Melepas dahaga, seteko kopi dan es teh tersaji dengan menu gorengan.
‘Seruput’, prajurit itu menyesap kopi hitam melegakan tenggorokan sembari menyantap gorengan bersama masyarakat yang turut membantu pekerjaan.
Senyum tipis, canda tawa terurai sesaat gurauan salah satu prajurit terlontar, seolah letihnya siang itu terlupakan.
Tak lama kemudian, dari kejauhan samar-samar terlihat sosok berwibawa dengan sorot mata tajam datang menghampiri.
Ia adalah Letkol Guvta yang sedang mengecek progres pembangunan sasaran fisik.
BACA JUGA:Sumsel Blackout! Ini 7 Hal yang Harus Kamu Lakukan di Saat Mati Lampu Biar Gak Mati Gaya
Dengan gagah, Letkol Guvta sejenak melihat-lihat progres pembangunan.
Seketika mengembangkan senyuman, menandakan rasa puas atas pekerjaan itu.
Lalu, dirinya menujukkan jempolnya ke arah prajurit dan masyarakat, sembari berucap “mantap!”.
Progres pengerjaan jalan terus digempur satgas dan masyarakat siang itu, kemanunggalan kian tampak erat.