Childfree Mulai Meresahkan Indonesia, Benarkah Menandakan Kiamat Sudah Semakin Dekat?

Selasa 04 Jun 2024 - 16:40 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

BACA JUGA:5 Merk Flat Shoes Khusus Wanita, Bikin Nyaman Tampil Kekinian dan Modis

BACA JUGA:Wow Ada Apa Sih, Wakil Komandan Kodiklat TNI AD Berada di Tulang Bawang

Pandangan dari Berbagai Kalangan

Fenomena childfree ini menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari akademisi hingga praktisi kebijakan. 

Dr. Fitrah Aulia, seorang sosiolog di Universitas Indonesia, berpendapat bahwa pilihan untuk hidup childfree mencerminkan perubahan nilai-nilai masyarakat yang semakin individualistik dan terbuka terhadap berbagai bentuk keluarga (Aulia, 2021).

Sementara itu, dalam pandangan agama dan budaya, keputusan untuk tidak memiliki anak masih sering kali diperdebatkan. 

BACA JUGA:Prospek Kerja Menjanjikan! Inilah 4 Sekolah Kedinasan Terbaik di Palembang, Mana Nih Incaran Kamu?

BACA JUGA:Wow Ada Apa Sih, Wakil Komandan Kodiklat TNI AD Berada di Tulang Bawang

Beberapa ulama dan pemuka agama memandang hal ini sebagai penyimpangan dari ajaran yang mengutamakan keturunan sebagai salah satu tujuan pernikahan. 

Namun, ada juga pandangan yang lebih moderat yang menghormati pilihan individu berdasarkan konteks dan alasan pribadi yang kuat.

Media dan Representasi

Media massa memainkan peran penting dalam membentuk persepsi masyarakat tentang gaya hidup childfree. 

BACA JUGA:Luar Biasa! Top 5 SMA Terbaik di Jawa Timur Berdasarkan Nilai UTBK: Sang Juara Bukan dari Negeri, Tapi Sekolah

BACA JUGA:Bukan Sekedar Populer di Bulan Ramadan, ini 10 Manfaat Kurma Bagi Kesehatan Tubuh Manusia

Beberapa media mulai menyoroti cerita-cerita positif tentang pasangan childfree, menggambarkan mereka sebagai individu yang mandiri, bahagia, dan sukses.

Namun, representasi negatif juga masih sering muncul, di mana keputusan ini dikaitkan dengan stigma dan prasangka (Yuliana, 2021).

Kategori :