Artikel ini ditulis oleh 8 mahasiswi Universitas Andalas antara lain Siti Nur Aisyah, Amanda Yupita Sari, Latifah Maratus Sholihah, Khareninashauqy, Indah Permata Sari, Cyntia Yuli Cristy, Safira Atsila dan Angelina Maharani.
Selanjutnya artikel ini mereka beri judul “Pentingnya Kesantunan Berbahasa di Media Sosial”.
KESANTUNAN berbahasa merupakan salah satu aspek dalam berkomunikasi, dapat tercermin lewat kepribadian dan sopan santun dalam bertutur kata.
Kesantunan berbahasa di media sosial tercermin dari karakter dan kepribadian penggunanya yang mampu bertutur kata dengan baik dan santun di media sosial.
BACA JUGA:KPU Kota Palembang Ajak Media Palembang Ekspres Dukung Suksesnya Pilkada 2024
Dengan sudah tertanamnya sikap sopan santun sejak dini, maka penggunanya mampu mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari maupun di media sosial.
Berbahasa santun tidak hanya tentang menggunakan kata-kata sopan, tetapi juga memperhatikan konteks situasi, usia lawan bicara, dan norma sosial yang berlaku.
Namun akhir-akhir ini, maraknya tuturan bahasa yang kurang baik sudah menjadi hal biasa dan bahkan sudah menjadi bahasa baru di media sosial dan di kehidupan sehari-hari.
Ini akan mengubah penuturan bahasa dan minimnya sopan santun dalam berkomunikasi.
Kesantunan Berbahasa itu sangat diperlukan ketika kita berbicara dengan dosen, kakak tingkat, ataupun dengan teman-teman sekelas, agar kesan kepribadian kita yang terpancar itu positif oleh orang lain.
A. Konsep Kesantunan Berbahasa
Kesantunan (politiness), kesopansantunan, dan etika merupakan kebiasaan yang berlaku di dalam masyarakat.
Kesantunan merupakan aturan perilaku yang telah disepakati serta ditetapkan oleh masyarakat sehingga kesantunan menjadi prasyarat yang telah disepakati oleh perilaku sosial.
BACA JUGA:Mahasiswa Unand ini Membongkar Peran Penting Kewirausahaan dalam Pengembangan Ekonomi Indonesia