BACA JUGA:Inilah 10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
Mereka berunjuk rasa di depan kantor Walikota Palembang terkait fungsi dan keadaan gedung seni Balai Pertemuan.
Unjuk rasa AMPCB itu juga dilanjutkan di kantor DPRD Kota Palembang, yang akhirnya disetujui Balai Pertemuan itu diserahkan ke seniman.
Betapa bersukacitanya seniman diserahi gedung tersebut.
Bahkan tanpa minta imbalan sepeser pun, para seniman membersihan, memperbaiki, dan bahkan menghidupkan kembali listrik yang sudah terlanjur padam selama gedung itu terlantar.
BACA JUGA:Mempererat Silaturahmi Dengan Insan Media, Acara Berikut Digelar Korem Gatam
BACA JUGA:10 Jurusan Kuliah Tersulit di Dunia, Tapi Tawarkan Masa Depan Cerah, Tertarik Daftar?
Kala itu, Ketua Kerukunan Keluarga Pedangdut Palembang (KKPP) Salman Anchok mengajak ratusan anggotanya membersihkan gedung dan pelataran yang sudah dipenuhi semak belukar.
Bersama-sama dengan sejumlah seniman lukis, seniman teater, seniman musik, dan seniman sastra, mereka merawat dan membersihkan gedung tanpa minta imbalan apapun.
"Kami ikhlas merawat dan membersihkan gedung kesenian itu, sebab jika diserahkan ke kita, bakal kita manfaatkan untuk kegiatan seni dan budaya,” ucap Ketua baru KKPP, Kgs Ridwan didampingi Sayed Mohammad dan Hairil Hajidin, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Menanggapi isu rencana menjadikan Gedung Kesenian Palembang menjadi restoran, para seniman bersiap unjuk rasa besar-besaran.
BACA JUGA:Senam Bersama Atlet Kontingen Lampung Untuk PON Aceh-Sumut, Ada Sosok Danrem Gatam, Berikut Faktanya
BACA JUGA:Tekan Angka Stunting, Satgas TMMD Reguler Ke-121 Kodim Tanggamus Tempuh Langkah Ini
"Andaikan kesepakatan antara Pj Walikota dengan Disbud Kota Palembang jadi diwujudkan, kita akan mengerahkan semua seniman dan budawan yang ada," tukas pelukis Marta Astra.
Terpisah, Ketua AMPCB Vebri Al-Lintani ikut angkat suara.
Dia turut menyoal pertemuan Pj Walikota Ucok Abdulrauf Damenta bersama Kepala Disbud Affan Prapanca dan jajaran Pemkot Palembang.