KORANPALPRES.COM – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi kembali menuai sorotan gara-gara Paskibraka Nasional 2024 muslimah wajib melepas jilbab saat prosesi pengukuhan, Selasa 13 Agustus 2024 lalu.
BPIP dituding sebagai biang kerok kegaduhan ini karena merupakan penanggung jawab Paskibraka Nasional.
Alhasil, publik ramai-ramai menghujat BPIP.
Mulai dari anggota DPR RI, MUI, bahkan dari Purna Paskibraka Indonesia atau PPI.
BACA JUGA:Bikin Gaduh Soal Paskibraka Muslimah Wajib Lepas Jilbab, Kepala BPIP Mesti Dipecat!
Ketua Umum PPI Gouta Feriza mengatakan, penolakan atas dugaan pelarangan menggunakan hijab tersebut dilakukan karena bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pihaknya menilai Paskibraka adalah simbol persatuan dan keberagaman Indonesia.
Kebijakan ini justru mencederai nilai-nilai kebhinekaan yang selama ini dijunjung tinggi.
Ia menjelaskan bahwa para anggota Paskibraka putri berasal dari berbagai suku, budaya, dan agama.
BACA JUGA:Inilah Dzawata Maghfura Zukhri, Paskibraka 2024 Asal Aceh, yang ‘Dipaksa’ Lepas Jilbab
Selama proses pelatihan, mereka diizinkan mengenakan hijab sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Namun pada saat pengukuhan, mereka dipaksa melepas hijab.
“Ini adalah sebuah inkonsistensi yang tidak dapat dibenarkan. Pertanyaannya, mengapa pada saat pelatihan diizinkan, namun pada saat pengukuhan justru dilarang," ujarnya.