Menurut Ridha, kegiatan itu merupakan cermin bagi pengembangan sastra nasional dan internasional.
"Selain menggelar pertunjukan seni, kita juga mengadakan diskusi sastra, serta peluncuran buku karya penyair yang lolos kurasi," jelas Ridha.
Para sastrawan dan penyair yang menyemarakkan acara itu, imbuhnya, diajak mengunjungi lokasi bersejarah budaya, atau perkembangan sastra di kepulauan setempat.
BACA JUGA:Lomba Baca Cerpen di Taman Budaya Sriwijaya Menuai Respon Positif, Bikin Peserta Nagih Lagi
BACA JUGA:Lomba Baca Cerpen dan Puisi di Taman Budaya Sriwijaya Bulan Desember Ini, Begini Cara Daftarnya!
"Tapi yang penting adalah membangun silaturahmi antarsesama seniman dan sastrawan yang hadir," sambung Datuk Ridha K Liamsi.
Even ini tidak hanya berisi rangkaian pertunjukan seni, diskusi sastra, peluncuran buku karya dari penyair yang lolos kurasi.
Atau mengunjungi lokasi bersejarah budaya ataupun sastra di kepulauan setempat, juga sebagai silaturahmi bersama antar sesama seniman dan sastrawan yang hadir.
Istimewanya, selain melanjutkan agenda rutin tahunan, even FSIGB pada tahun ini juga digelar dalam rangka memperingati HUT ke-22 Provinsi Kepulauan Riau.
BACA JUGA:Begini Cara Taman Budaya Sriwijaya Kembangkan Bakat Melukis Generasi Muda, Yuk Simak Penjelasannya!
BACA JUGA:Sultan Palembang Puji Penulis Buku Sejarah Palembang Dalam Pantun, Kira-Kira Kenapa Ya?
Diselenggarakan atas kerja sama pemerintah daerah setempat, Dinas Kebudayaan Tanjung Pinang, dan Yayasan Sagang disupport banyak pihak dan sponsor.
Rencananya, FSIGB akan diselenggarakan pada tanggal 24-29 September 2024, dengan mata acara utama, peluncuran 100 buku puisi karya para peserta, lalu melakukan ziarah budaya ke Kota Rebah.
FSIGB 2024 mengambil tema “Memperkukuh dan Memperkasa Persaudaraan Sesama Penyair (Ukhuwah Assyu’ra)”.
Ridha yang juga tokoh pers nasional ini berharap FSIGB memberi konstribusi bagi dunia kepenyairan agar tetap kukuh, hidup dan berkembang.