Pada banyak kesempatan sebelum ini sempat disebutkan bila bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa di dunia yang miskin kosa kata.
BACA JUGA:Beberapa Kata Bahasa Besemah Ini Sering Terdengar Sehari-hari
BACA JUGA:Film Berbahasa Lokal Sumsel Tayang di Bioskop, Ada Bahasa Besemah Juga Lho
Pendapat dan kondisi tersebut menurut Imam sah-sah saja. Pasalnya bahasa Indonesia sendiri baru diikrarkan pada momen Sumpah Pemuda pada tahun 1928.
Maka, bila menghitung sejak saat itu, umur bahasa Indonesia memang baru menginjak 96 tahun atau belum genap satu abad. Kendati demikian, pemerintah akan terus mengambil langkah serius terkait pengembangan bahasa Indonesia.
Sejak tahun 2024 lalu, badan bahasa terus melakukan upaya untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia menjadi 200 ribu entri.
Upaya tersebut juga ditetapkan sebagai sebuah kebijakan nasional dengan dukungan anggaran sebesar Rp 14 miliar.
BACA JUGA:Berkaitan Hari Bahasa Ibu Internasional, Bahasa Besemah Bisa Punah Jika Tidak Dijaga
BACA JUGA:Dua Kata Ini Berasal dari Bahasa Besemah. Kamu Pasti tidak Akan Menduganya
Lalu kebijakan tersebut dilaksanakan secara masif dan radikal dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk leksikografer (ahli kamus) perguruan tinggi di dalam negeri hingga bantuan dari Oxford University dan Lexical Computing (Lexicom) dari Inggris.
Sampai saat ini, entri bahasa Indonesia telah mencapai 180.000 kosakata.
Menjelang akhir Desember2024, Badan bahasa menargetkan seluruh penambahan entri ini akan diselesaikan menjadi 200.000 entri. Lalu dari mana saja entri KBBI tersebut bisa dimasukkan?
Sumber Kosakata untuk KBBI
Menurut Imam terdapat 2 sumber kosakata untuk menambah entri KBBI. Salah satunya adalah bahasa daerah seperti yang dijelaskan di atas.
BACA JUGA:Akibat Anak Muda Kini Mengganti Istilah, Banyak Kosa Kata Bahasa Besemah Hilang
BACA JUGA:Hi Bro and Sis, Nih Bahasa Besemah Punya Muanai dan Kelawai Loh!