Telusuri Jejak Sejarah Masjid Agung Palembang, KOPZIPS Ziarahi Makam Ketua Yayasannya dari Masa ke Masa

Rabu 30 Oct 2024 - 23:03 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Selain Jembatan Ampera, Kota Palembang juga dikenal dengan keberadaan Masjid Agung Palembang.

Masjid yang berada tidak jauh dari Jembatan Ampera itu merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam. 

Mengutip laman duniamasjid.islamic-center.or.id, disebutkan pendiri masjid ini adalah Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo. 

Pembangunan masjid ini sendiri memakan waktu 10 tahun, yakni dari tahun 1738 sampai 1748. 

BACA JUGA:Gerakan Berkurban Secara Serentak Se-Sumsel, Ini Dampak Mengejutkan untuk Masjid Agung Palembang

BACA JUGA:Jemaah Sayangkan Dinas PUPR Ogan Ilir Terima Hasil Renovasi Masjid Agung An-Nur Tanjung Senai, Ini Alasannya!

Peletakan batu pertama pembangunan masjid dilakukan pada 1 Jumadil Akhir 1151 H (1738 M). 

Masjid ini pertama kali diresmikan pemakaiannya pada 26 Mei 1748.

Di awal pembangunannya, masjid yang semula bernama Masjid Sultan ini tidak mempunyai menara. 

Barulah di masa pemerintahan Sultan Ahmad Najamudin (1758-1774), dibangun menara masjid. 

BACA JUGA:Sejarawan Unsri Sebut Alasan Tepat Masjid Agung Al-Furqon Jua-Jua OKI Harus Ditetapkan Jadi Benda Cagar Budaya

BACA JUGA:Pj Wako Hadiri Penyembelihan Hewan Kurban di Masjid Agung Pagaralam

Setelah terjadi perang besar antara tahun 1819 dan 1821, pemerintah kolonial Belanda merombak masjid ini. 

Lebih lanjut, perombakan dilakukan pada tahun 1893, 1916, 1950-an, dan 1970-an. 

Perombakan terakhir kali dilakukan secara besar-besaran pada era Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Rosihan Arsyad (1998-2003).

Kategori :