PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Manusia sebagai makhluk hidup dan makhluk sosialmempunyai tantangan hidup yang berubah-ubah. Tantangan itu mulai dari soal pekerjaan, hubungan, hingga kondisi di sekitarnya.Selain manusia, hewan juga harus bisa beradaptasi, seperti beberapa hewan berikut yang bisa belajar dengan cepat dari lingkungannya.
Disadari atau tidak, perubahan adalah hal pasti dan selalu terjadi. Perkembangan dunia teknologi yang semakin canggih, cara komunikasi yang semakin beragam, juga tantangan alam menuntut manusia untuk terus berkembang.
Nyatanya, banyak perubahan akan memunculkan tantangan untuk beradaptasi.
Jika makhluk hidup belajar terlalu lambat pastik akan tertinggal dari perubahan lingkungan, sebaliknya organisme yang belajar terlalu cepat akan membuang-buang tenaga untuk hal-hal yang tidak penting.
BACA JUGA: Hewan Ini Berusia Paling Pendek Sedunia, Umurnya Tidak Sampai 1 Hari
BACA JUGA:Populasi Manusia Berkali Lipat Lebih Banyak dari Hewan, Apa Sebabnya Ya?
Sehingga seberapa cepat sebenarnya makhluk hidup dapat belajar dari lingkungan yang terus berubah-ubah?
Kecepatan Belajar dan Memori Setiap Organisme
Para peneliti dan para ilmuwan di Complexity Science Hub dan Santa Fe Institute sudah mengembangkan sebuah model untuk menghitung seberapa cepat atau lambatnya suatu organisme seharusnya belajar di lingkungannya. Kecepatan belajar ideal suatu organisme bergantung pada kecepatan perubahan lingkungan dan siklus hidupnya.
CSH PostDoc, Eddie Lee, seperti dikutip dari Science Daily menjelaskan informasi utamanya adalah bahwa kecepatan belajar ideal meningkat dengan cara yang sama terlepas dari kecepatan perubahan lingkungan.
Apakah organisme tersebut mengubah lingkungannya atau mengubah interaksinya dengan lingkungan tersebut. Itu menunjukkan fenomena yang dapat digeneralisasi yang mungkin mendasari pembelajaran dalam berbagai ekosistem.
BACA JUGA:Daftar Kuliner Ekstrem Menyajikan Hewan Hidup, Tersedia di Indonesia!
BACA JUGA:Hewan Hidup Disajikan di Atas Piring dalam Hidangan Ini. Kamu Berani Coba?
Para peneliti itu menggambarkan bagaimana lingkungan berganti ganti, seperti peralihan antara musim hujan dan kemarau dengan pola tertentu.
Lalu, organisme akan merasakan perubahan tersebut dan menyimpan ingatan tentang kondisi sebelumnya. Namun, ingatan lama ini akan semakin memudar seiring berjalannya waktu.