Menurut dia, banyak foto yang ditampilkan berasal dari sumber-sumber Belanda dan berbagai arsip lainnya.
BACA JUGA:Ikutan Road Show Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam, Sultan Palembang Bikin Geger Para Pelajar
Meski fokus utama adalah pertempuran Pertempuran 5 Hari 5 Malam, foto-foto tersebut juga mengisahkan berbagai sisi lain dari peristiwa bersejarah tersebut.
“Tidak mungkin kita bercerita terkaitnya peristiwa perangnya saja, sementara perang itu punya banyak sisi yang penting untuk ditampilkan, sehingga foto-foto ini bercerita,” urai Ari.
Dosen UIN Raden Fatah Palembang itu mengimbuhkan, pameran tersebut mencakup berbagai suasana, mulai dari masa perang, persiapan sebelum perang, hingga interaksi antara tentara dan masyarakat.
Terlebih ada pula dokumentasi yang menggambarkan kehidupan pasca perang.
BACA JUGA:Bertemu Kobar 9, Pangdam II Sriwijaya Support Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang
BACA JUGA:Kenang Jasa Para Pahlawan Palembang, Ini Link Mars Perang 5 Hari 5 Malam ciptaan Seniman Ali Goik
Dia mencontohkan ada foto-foto yang menyingkap sisi lain yakni bukan terkait tentara, melainkan lebih kepada kehidupan di Palembang.
“Misalnya, ada foto tentara Belanda berbagi kue dengan warga, atau mandi di sungai bersama masyarakat dimana foto-foto ini tidak menunjukkan mereka sebagai penjajah, tetapi lebih kepada sisi kemanusiaan,” ulasnya.
Masih kata Ari, sudut pandang seperti ini jarang diangkat dalam pameran-pameran sebelumnya.
“Ini menjadi hal yang baru dan penting untuk kita arsipkan, agar masyarakat bisa melihat sejarah dengan lebih lengkap dan berimbang,” tutupnya.
Sementara itu, Koordinator Pameran Foto Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang, Marta Astrawinata menjelaskan, meran ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang digelar untuk mengenang pertempuran heroik tersebut.