KORANPALPRES.COM - Budaya bertutur adalah budaya yang telah mengakar sejak masa lalu orang-orang tua kita.
Dan dongeng merupakan kebudayaan tertua dan telah mengakar di negeri kita Indonesia.
Negeri kita banyak mempunyai cerita-cerita legenda, cerita rakyat yang tersebar di seluruh negeri, dan hal tersebut harus kita apresiasi serta dilestarikan.
Memaknai Hari Dongeng Internasional (Dunia) yang jatuh pada tanggal 20 Maret, maka kita diingatkan pada kegiatan mendongeng yang telah diterapkan oleh orang-orang tua kita yang hampir luntur saat ini.
BACA JUGA:3 Dosen Muda Ilmu Komunikasi Universitas Al Azhar Kaji Pendidikan Tinggi Disabilitas di Skotlandia
BACA JUGA:6 Mitos Kuliah di Jurusan Komunikasi, Nomor 4 Gak Masuk Akal!
Leluhur-leluhur kita tanpa kita sadari telah mewariskan budaya yang tinggi dari cara mendongeng tersebut.
Tidak terasa dari makna dongeng akan timbul suatu kelekatan emosional yang positif di diri setiap individu bahwa dengan dongeng-dongeng kita bisa terhibur.
Banyak unsur pendidikan hidup yang tidak selalu didapatkan dari bangku sekolah tapi melekat di imaginasi kita dari hasil dongeng-dongeng.
Dengan dongeng bisa membangun keharmonisan keluarga terutama anak-anak dan orang tuanya.
BACA JUGA:6 Jurusan Kuliah Beserta Kampus Terbaik Buat Kamu Gen Z, Prospek Gaji Bisa 2 Digit
BACA JUGA:Di Kalimantan, Hanya UMKT PTS yang Punya Fakultas Kedokteran
Begitupun dengan dongeng besar pengaruhnya terhadap anak-anak bahwa mereka tidak merasa digurui, dan kemampuan bahasa serta literasi mereka dapat berkembang dengan baik.
Kita mengharapkan dampak positif bisa diambil dari Hari Dongeng Sedunia ini, bahwa kita sebagai masyarakat yang berbudaya tinggi semakin menyadari budaya bertutur yang telah dikenalkan oleh para orang tua kita menjadi tanggung jawab generasi muda penerus untuk melestarikannya.
Peran dongeng terhadap karakter seseorang akan terlihat nyata, disebabkan dengan dongeng-dongeng yang positif yang dibawakan baik oleh para orang tua maupun para pendongeng profesional akan memperkuat imaginasi anak-anak kita.