BACA JUGA:Ormas Islam Gelar Aksi Solidaritas Dukung Palestina, Berhasil Himpun Dana Segini
Dengan sumber dana sokongan Israel melalui Gubernur Gaza Brigjen Yitzhak Segev.
Serta memanfaatkan zakat dan wakaf dari sesama muslim.
Mujama al-Islamiya berhasil membuka sekolah-sekolah, menggelar program-program beasiswa, serta membangun sejumlah perpustakaan dan masjid.
Sementara itu, Badan Intelijen Israel Mossad memanfaatkan pengiriman-pengiriman dana itu dengan menyusup ke internal Mujama.
BACA JUGA:Parkir di Depan Rumah, Motor Pria di Palembang Raib
Tidak lain bertujuan guna mengorek informasi tentang para tokoh PLO di seputaran wilayah Gaza.
Mossad menjalaninya dengan dibantu seorang mantan anggota senior CIA (intelijen Amerika Serikat).
Selama beberapa periode tersebut pemerintah Israel telah mendapatkan manfaat langsung dari kelompok fundamentalis Islam (Mujama) itu.
Inilah keuntungan yang didapatkan Israel dengan menggunakan tangan Mujama Al-Islamiya sebagai counter bagi PLO.
BACA JUGA:Rampas Ponsel Anak Tiri Sendiri, Pecandu Sabu di Palembang Ditangkap Polisi
Rencana intelijen Israel adalah mencoba membelah secara langsung dukungan yang kuat terhadap PLO yang sekuler dengan menggunakan paham agama.
Pengaruh pergerakan Sheikh Yassin ini mulai mendapat simpati Ayatollah Ali Khamenei dari Iran.
Anak didikan Israel semakin besar
Semakin lama pengikut Sheikh Yassin makin militan, apalagi ketika mereka bentrok dengan kelompok Fatah.
BACA JUGA:Festival Menggambar Nasional, Kolaborasi Nestle DANCOW dan Kemendikbudristek RI