Hamas, Anak Militan yang Menjadi Penyesalan Terbesar Zionis Israel

Senin 23 Oct 2023 - 11:03 WIB
Reporter : Aguz Pongki
Editor : Aguz Pongki

Akibat bentrok ini, mau tak mau para aktivis Mujama yang awalnya organisasi sosial perlu senjata untuk melakukan perlawanan. 

Mujama Al-Islamiya pun membeli senjata dengan menggunakan pendanaan yang didapat dari Israel selama ini.

Tidak kepalang tanggung, mereka lalu membentuk milisi Al-Majihadoun al-Falestinioun. 

Mereka merencanakan perlawanan bersenjata, tidak hanya terhadap saingan Palestina (Fatah) tapi termasuk tuan mereka sendiri, Israel.

BACA JUGA:Hari Santri Nasional 2023, Pj Bupati Apriyadi Hadiahkan Rp15 Miliar untuk Ponpes se-Muba

Aktifitas pengadaan senjata ini diketahui dan tercium militer Israel yang kemudian menciduk Sheikh Yassin.

Yassin dihukum penjara 13 tahun, namun kemudian ia dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan dalam Perjanjian Jibril pada Mei 1985,

Penyesalan Israel

Tetapi semuanya berubah Pada 1987, Intifada Pertama pecah (8 Desember 1987-13 September 1993). 

BACA JUGA:Wisuda Huffazh Perdana, LTTQ - ALMUBTADI Palembang Lepas 125 Santri

Pemberontakan besar-besaran warga Palestina terhadap otoritas Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza berkobar.

Ini bermula dari peristiwa tabrakan truk IDF dengan sebuah mobil yang menewaskan empat warga Palestina di Kamp Pengungsian Jabalia.

Pihak IDF menyatakan kecelakaan itu bukan kesengajaan, namun peristiwa itu sudah terlanjur membakar amarah warga Palestina.

Mereka 'menyelesaikan' orang-orang Yahudi di Gaza. 

BACA JUGA:Temukan Titik Hotspot, Ini Dilakukan Kapolsek Sanga Desa Bersama Stakeholder

Bentrokan terjadi, warga pun melempari aparat IDF dengan batu dan bom Molotov. 

Kategori :