Dia mengaku pernah mendapat cerita dari alumni Marhalah Tsaniah Ma’had Aly (setara S2) yang terkendala ketika hendak melanjutkan S3.
BACA JUGA:Bagikan Keseruan! Mahasiswa Lancang Kuning Raih Pencapaian Luar Biasa Selama Ikut PMM di UNPAR
“Ketika dia mau daftar S3 di kampus umum menggunakan ijazah Ma’had Aly, pihak kampus tidak tahu,” tutur Kang Dhani.
“Begitu ditanya akreditasi dan disodorkan hasil akreditasi Ma’had Aly yang hasilnya mumtaz alias unggul, mereka juga tidak tahu,” timpalnya.
Kang Dhani mengajak seluruh mudir untuk terus meningkatkan kualitas Ma’had Aly.
Sebagai bagian dari subsistem pendidikan nasional, Kang Dhani berharap ke depan Ma’had Aly sudah siap diakreditasi oleh lembaga seperti Lamgama (Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam dan Ilmu Formal).
BACA JUGA:Hadirkan Pendidikan Berkualitas untuk Umat Hindu, Pemerintah Luncurkan Program NUHUN
BACA JUGA:Mau Kuliah Tanpa Biaya? Yuk Daftar Di 5 Sekolah Kedinasan Ini, Gratis!
“Akreditasi dari Majelis Masyayikh dengan hasil mumtaz (A), jayyid (B), dan maqbul (C) seperti yang selama ini dijalani harus dilanjutkan, tetapi sebagai pelengkap perlu ditambah dengan akreditasi dari lembaga semacam Lamsama,” tambahnya.
Sehingga, imbuhnya, Ma’had Aly yang memperoleh akreditasi mumtaz dari Majelis Masyayikh juga mendapatkan predikat unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri.
Hal ini merupakan salah satu bentuk adaptasi Ma’had Aly.
Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu optimistis kalau Ma’had Aly mampu melakukannya.
BACA JUGA:Bahasa Indonesia Semakin Mendunia, Ini Buktinya!
BACA JUGA:OPINI: Sinergitas Pemimpin Dalam Mewujudkan Ekonomi yang Berkeadilan
Lantaran, ciri khas pesantren adalah kemampuannya di dalam beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk dengan peraturan perundang-undangan.