PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Tersendatnya jaringan PAM air bersih yang mengaliri pemukiman penduduk di Desa Mandiri Lubuk Mabar, Kecamatan Penjalang Suku Empayang Kikim Saling Ulu (Pseksu), Kabupaten Lahat.
Maka, Pemerintah Desa (Pemdes) mengambil langkah dengan membuat 2 titik sumur bor, untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
"Betul, tahun 2024 ini ada 2 titik sumur bor kita buat, berada di dusun 2 dan 4. Memang selama ini warga bergantung kepada PAM, apabila banjir hampir berbulan-bulan rusak," sebut Kepala Desa (Kades), Yeni Fitriana, Sabtu 10 Februari 2024.
Dia menambahkan, setidaknya ada 155 kepala keluarga (KK) yang setiap rumahnya dialiri PAM. Hanya saja, kerap kali tidak mengalir jadinya pihaknya mengambil keputusan membuat sumur bor.
BACA JUGA:Jadikan Sentral Penghasil Buahan, Pemdes Sirah Pulau Lahat Bantu 5 Jenis Bibit Ini
BACA JUGA:Alhamdulillah, Pemdes Keban Jaya Lahat dapat Bantuan 11 RTLH Bedah Rumah, Ini Pesan dari Kades
"Alhamdulillah, 2 titik telah selesai di kerjakan, tahun depan tinggal 2 lokasi lagi, sehingga secara keseluruhan masyarakat Lubuk Mabar teraliri air bersih," ungkap dirinya.
Nantinya, masih katanya, air yang berasal dari sumur bor akan dipompa, dan kemudian ditampung dengan tedmon berkapasitas 1.200 liter.
"Setelah itu, barulah didistribusikan ke masing-masing pemukiman, dengan menggunakan sistem pipanisasi," ulas dia.
Pemdes, sambung dirinya, akan terus melanjutkan pembangunan, yang belum terlaksana sehingga status Desa Mandiri yang disandang melekat.
BACA JUGA:Jaga Ketahanan Pangan Pemdes Pagarjati Lahat Bagikan Bibit Alpukat, Satu Keluarga 5 Batang
BACA JUGA:Permudah Urusan Petani di Sawah! Ini yang Dilakukan Pemdes Keban Agung Lahat, Simak Yuk
"Inilah bukti dan bakti kita untuk membuat desa semakin baik dari tahun ke tahun. Selain itu, sebagai ibukota kecamatan memberikan perubahan wajah yang berbeda," imbaunya.
Ia meminta, agar kiranya seluruh penduduk dapat berkolaborasi dengan Pemdes, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Karang Taruna, Lembaga Adat (LA) untuk memberikan kontribusi positif demi keberlangsungan pembangunan.
"Pelayanan terbaik dan prima bagi masyarakat menjadi super prioritas, mengingat masih banyaknya pekerjaan rumah (PR), harus diselesaikan perlahan-lahan," pungkas Yeni Fitriana. *