6 Tahun Berturut-Turut Gelar Sang Juara, Museum Negeri Sumsel Semakin Dicintai Gen Z
Kepala Disbudpar Sumsel Aufa Syahrizal menyerahkan Tropi Bergilir Sang Juara "Payo ke Museum" kepada Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Chandra Amprayadi.--Alhadi/koranpalpres.com
“Agar mereka paham dengan jati diri budaya bangsanya sendiri,” sambung Aufa.
Dengan belajar di museum timpal dia, niscaya para gen Z akan memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap koleksi museum.
BACA JUGA:Karcis Masuk Resmi Naik, Pengunjung Museum Negeri Sumsel Tetap Membludak
Atau dengan kata lain, belajar di museum sebagai media untuk melihat kembali sejarah yang telah ada sebelumnya.
Peradaban, nilai-nilai budaya orang tua, dan nenek moyang juga harus terus dilestarikan.
Pasalnya hal itu menjadi ciri khas bangsa ketimuran yang mengedepankan moral, etika, pendidikan, dan sikap, baik untuk diri sendiri maupun masyarakat.
Sehingga, dengan belajar di Museum, kita dapat mewujudkan pemuda-pemudi Indonesia yang berbudaya di tengah derasnya arus globalisasi agar terhindar dari hal-hal negatif yang dapat mengubur mimpi dan menghancurkan tujuan bagi masa depan.
BACA JUGA:Museum Negeri Sumsel Ajak 9 Narasumber Bukukan Ribuan Koleksi Hibah
BACA JUGA:Gandeng 7 Pakar, Museum Negeri Sumsel Sempurnakan Kajian Koleksi 2024 Ketiga Tentang Megalitik
Melalui kegiatan ini, Aufa mengajak para guru serta anak-anak didiknya agar mencintai Museum dengan cara mengunjungi Museum untuk belajar budaya masa lalu dan masa kini.
Karena Museum adalah tempat belajar yang murah dan terlengkap dengan menampilkan perkembangan ilmu pengetahuan dari masa prasejarah hingga masa kini.
Dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada para gen Z, khususnya pelajar, mengenai perkembangan ilmu pengetahuan.
Museum menjaga dan menyampaikan hubungan antara masa lalu dan masa sekarang untuk kepentingan masa depan.
BACA JUGA:Libatkan 7 Tokoh! Museum Negeri Sumsel Segera Tulis Buku Biografi Kiai H Delamat