Terkuak! Prof Adil Beri Fakta Mengejutkan tentang Sosok Penulis Manuskrip Alquran Peninggalan Kyai Delamat
Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang, Prof Muhammad Adil mengamati dari dekat manuskrip atau naskah Alquran peninggalan Kyai Delamat yang telah dihibahkan zuriatnya ke Pengelola Museum Negeri Sumsel.--screenshot video kiriman Chandra Amprayadi for koranpalpres.com
Kertas Eropa jenis ini pada masanya tidak semua orang dapat memilikinya, karena harganya sangat mahal.
Umumnya orang-orang tertentu saja yang mampu membeli kertas seperti ini.
Karenanya, menjadi tidak heran, kalau ulama dan kyai yang sangat mumpuni ilmu-ilmu keislamannya, tetapi sulit sekali mendapatkan hasil karya dalam bentuk tulisan.
Sebabnya antara lain adalah kondisi seperti ini, sulit mendapatkan kertas.
BACA JUGA:Luar Biasa! Kasrem Gatam Raih Juara 3 Lomba Menembak Eksekutif, Berikut Buktinya
BACA JUGA:Menjaga Fisik Tetap Prima, Jenderal Bintang 2 Kodam II Sriwijaya Gowes Bersama
Karenanya, kita dapat memaklumi jika ulama atau kyai saat itu, terkadang lebih memilih metode ceramah dalam menyampaikan dakwahnya.
Tak terkecuali Kyai Delamat.
Memperhatikan informasi yang ada pada kolofon naskah Alquran tulis tangan koleksi zuriat Kyai Abdurrahman Delamat, Desa Kartamulia, saya berkesimpulan bahwa Naskah Alquran ini memang merupakan koleksi Kyai Abdurrahman Delamat, tapi bukan Kyai Delamat yang menyalinnya.
Penyalinnya adalah Abdurrahman ibnu Mutibi.
BACA JUGA:Tampil Kasual! Ini 6 Model Sepatu Converse Wanita Terpopuler, Beraktivitas Lebih Nyaman
BACA JUGA:Koleksi Yuk, Ini 5 Merk Parfum Wanita Aroma Soft, Wanginya Bikin Happy Seharian
Nama memiliki kesamaan, sama-sama Abdurrahman, tapi orangnya berbeda.
Alasan ini diperkuat dengan tahun selesai secara sempurna penyalinan naskah Alquran adalah 1195H/1781M, cukup jauh dengan tahun kelahiran Kyai Delamat, 1820 M.
Lalu siapa Abdurrahman bin Mutibi penulis atau penyalin Alquran ini?