https://palpres.bacakoran.co/

Realitas Kesantunan Berbahasa Gen Z Minangkabau di Era Digital, Bikin Mahasiswa Unand Lakukan Hal ini

Nilai norma kehidupan dan aturan dalam berbahasa, terutama dalam penerapan kato nan ampek, dapat tertanam dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.--wikipedia

BACA JUGA:Luar Biasa! Kasrem Gatam Raih Juara 3 Lomba Menembak Eksekutif, Berikut Buktinya

Rani merespons dengan menganggukkan kepalanya.

(1) Dinda: Kak, buliah rang makan coklat ko, Kak?

‘Kak, boleh saya makan coklat Kakak?’

(2) Rani: Buliah, makanlah, kan masih banyak tu.

BACA JUGA:Thailand dan Vietnam Pernah Hancur Lebur di Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia, Bagaimana Timnas Indonesia?

‘Boleh, makanlah, itu kan masih banyak’

Percakapan tersebut berlangsung dengan menggunakan kato malereang karena Rani adalah orang yang disegani oleh Dinda.

Terlihat pada data tersebut, Dinda menggunakan bahasa yang sopan dan menghargai lawan bicaranya (Rani) sebagai kakaknya.

Hal itu terlihat dari penggunaan kata kekerabatan "kak" (kakak).

BACA JUGA:Menjaga Fisik Tetap Prima, Jenderal Bintang 2 Kodam II Sriwijaya Gowes Bersama

4. Penggunaan Kato mandata merupakan bahasa yang digunakan antara teman seusia tetapi tetap saling menghargai dan menghormati satu sama lain.

Contoh: Percakapan terjadi antara Bagus dan Ridho di depan musala. Bagus ingin meminjam motor kepada Ridho untuk membeli perlengkapan lomba.

Ridho merespons dengan memberikan kunci motor kepada Bagus.

Bagus: Dho, buliah wak minjam onda sabanta?

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan