https://palpres.bacakoran.co/

Belajar Bersama Guru Sejarah di Museum Negeri Sumsel, Ulas History Hingga Praktik Buat Kain Jumputan Palembang

Plh Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Amarullah berfoto bersama tamu undangan, peserta dan pemateri Belajar Bersama Guru Sejarah di Museum Negeri Sumsel dengan tema "Melestarikan Seni Kain Jumputan Palembang".--museum negeri sumsel for koranpalpres.com

Kejatuhan dan dihapusnya Kesultanan Palembang Darussalam pada awal abad 19 berdampak pada bergantinya patron ke tangan penjajah Belanda sampai tahun 1942.

Belanda meneruskan kebijakan politik budaya tradisional di Palembang dan disesuaikan dengan kebijakan kolonial.

Namun kebudayaan kehilangan payung yang melindungi, mengatur dan mengembangkan kebudayaan.

BACA JUGA:Kaya Situs Megalitik! Begini Kata 4 Pakar di Seminar Kajian Koleksi Museum Negeri Sumsel

BACA JUGA:Berebut Jadi Sang Juara 2024, 155 Finalis Blusukan ke Museum Negeri Sumsel

“Kebudayaan hanya dipraktekkan oleh kelompok kecil, dan oleh kalangan terbatas, serta hidup dalam ingatan kolektif kelompok kecil pendukung kebudayaan tersebut,” tukasnya.

Sementara pemateri kedua, Zuriah Sultan yang juga budayawan Palembang Drs RM Ali Hanafiah MM menyampaikan materi berjudul “Perkembangan Kain Jumputan Palembang”.

Dua pemateri berikutnya dari JS JAMI Collection yakni M Sidik menyampaikan materi berjudul “Teknik Perawatan Jumputan”, dan Jami dengan materi “Praktik Pembuatan Kain Jumputan Palembang”.

Acara belajar bersama ini sendiri dipandu oleh Sekretaris Forum Peduli Budaya dan Sejarah Sumsel Merry Hamraeny SPd MM.

BACA JUGA:Museum Negeri Sumsel Telusuri Jejak Marga, SMB IV Dorong Pembuatan Perda, ini Pendapat 4 Akademisi

BACA JUGA:Beri Pemahaman Sejarah dan Budaya Ke Masyarakat, Museum Negeri Sumsel Gelar Seminar Hasil Kajian

Plh Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Amarullah SH saat dibincangi di sela kegiatan menuturkan, kegiatan Belajar Bersama Guru Sejarah ini merupakan program rutin.

“Lewat kegiatan belajar bersama guru sejarah ini, kami meyakini ada manfaat luar biasa, dimana materi yang didapati di sini selanjutnya dapat disampaikan dan disebarluaskan kepada pada anak didik mereka,” tuturnya.

Dia mengucapkan terima kasih kepada para guru sejarah yang berkesempatan hadir di kegiatan tersebut.

“Tidak hanya di kegiatan ini, para guru sejarah juga telah banyak berkontribusi meramaikan Museum Negeri Sumsel dengan mengajak anak didik berkunjung ke sini,” pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan