https://palpres.bacakoran.co/

Masihkah Guru Sebagai Pelita dalam Kegelapan? Melihat Fakta Pendidikan di Kabupaten Ogan Ilir

Di Kabupaten Ogan Ilir, tentunya peranan guru sangat penting dalam memajukan dunia pendidikan dan menciptakan generasi muda yang berkualitas. -kolase -koranpalpres.com

Bahkan, di beberapa daerah terpencil, guru sering kali menjadi satu-satunya figur yang dapat diandalkan untuk memberikan pendidikan dasar bagi anak-anak yang belum mendapatkan kesempatan belajar di sekolah formal.

BACA JUGA:Bersifat Umum dan Terbuka, Kemenag Sebar Uji Kompetensi Usulan Guru Besar di 13 PTKIN

BACA JUGA:Logo Hari Guru 2024 Resmi Dirilis, Simak Makna Filosofinya di Sini!

Sebagai salah satu indikator yang mengukur keberhasilan pendidikan, pada tahun 2023 Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Ogan Ilir mencapai 99,61 persen. 

Hal ini berarti bahwa dari 10.000 penduduk usia 15 tahun ke atas, masih terdapat 39 penduduk yang belum mampu membaca dan menulis kalimat sederhana dalam huruf latin atau huruf lainnya.

Peran Guru sebagai Pembentuk Karakter

Selain mengajar mata pelajaran akademik, guru di Ogan Ilir juga memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter siswa. 

BACA JUGA:Viral Parodi Guru Ogah Tegur Siswa karena Takut Dipolisikan, Ini Pernyataan Tegas Kepala Disdik Sumsel

BACA JUGA:Pj Sekda Buka Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10

Guru bukan hanya bertugas untuk mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai moral dan sosial yang penting bagi kehidupan mereka di masa depan. 

Dalam masyarakat yang sebagian besar berpegang pada adat dan budaya lokal, guru berperan dalam memperkenalkan nilai-nilai kearifan lokal, disiplin, tanggung jawab, dan rasa cinta tanah air.

Pendidikan karakter yang diajarkan oleh guru di Kabupaten Ogan Ilir juga penting untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas dan etika yang tinggi. 

Guru dapat mengajarkan nilai-nilai ini melalui pendekatan yang menyentuh aspek sosial dan emosional siswa, seperti memberikan teladan yang baik, mengedepankan diskusi kelas yang melibatkan nilai-nilai etika, serta mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat menumbuhkan rasa solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.

BACA JUGA:Puluhan Kepala Sekolah dan Guru di Lahat Geruduk Situs Megalitik Tinggihari, Ada Apa Gerangan?

BACA JUGA:Permudah Pemetaan dan Evaluasi Guru dan Tendik, Ini yang Dilakukan Kadisdik Kota Palembang

Bisa jadi makin lamanya seseorang bersekolah, makin lama pula proses pembentukan karakter orang tersebut selama proses pendidikan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan