Kunci Kepercayaan Diri, Mahasiswa UIN Raden Fatah Kupas Studi Logika Keilmuan dan Berpikir Secara Ilmiah
Studi Logika Keilmuan dan Berpikir Secara Ilmiah-pixabay-
Pendekatan ini melibatkan evaluasi terhadap pernyataan pernyataan yang digunakan dan kesimpulan yang diambil, serta mencari kelemahan atau ketidaktepatan dalam pemikiran yang ditetapkan.
f. Deduktif dan Induktif
Berpikir logika keilmuan melibatkan kedua jenis pemikiran:
BACA JUGA:Gebrakan Baru Teater Arafah UIN Raden Fatah, Beri Wadah untuk Mahasiswa dan Masyarakat
BACA JUGA:Ribuan Anggota Pramuka Ramaikan Geprada di UIN Raden Fatah Palembang: Usung Generasi Karakter Hebat
Deduktif
Penarikan kesimpulan dari pernyataan yang umum untuk menuju kesimpulan yang tertentu dan pasti (Contohnya, dalam matematika atau logika formal).
Induktif
Menarik kesimpulan umum dari pengamatan atau data tertentu yang diperoleh (Contohnya, dalam eksperimen karya ilmiah).
BACA JUGA:Ribuan Anggota Pramuka Ramaikan Geprada di UIN Raden Fatah Palembang: Usung Generasi Karakter Hebat
BACA JUGA:CATAT SEJARAH! 70 Persen Prodi di UIN Raden Fatah Palembang Terakreditasi Unggul dan A
g. Relevansi
Pernyataan-pernyataan yang digunakan dalam berpikir logika keilmuan harus relevan dan dapat langsung berhubungan dengan topik yang sedang dibahas.
Tidak memberikan ruang untuk penggunaan pendapat atau informasi yang tidak terkait secara langsung dengan permasalahan yang dibahas.
h. Keterujian
BACA JUGA:Membanggakan! Mahasiswa Jurnalistik UIN Raden Fatah Palembang Raih Prestasi Nasional
BACA JUGA:Go International! 20 PTKIN Raih Akreditasi Unggul, Termasuk UIN Raden Fatah Palembang
Dalam berpikiran secara logika ilmu, setiap teori yang diajukan harus bisa diuji.
Karena hasil-hasil yang diperoleh harus dapat diverifikasikan melalui eksperimen atau pengamatan.
Dengan memperhatikan karakteristik berpikir logika keilmuan maka akan lebih kuat, valid, dan dapat di pertanggungjawabkan teori yang dibahas, dan individu lain dapat dengan mudah memahami teori yang telah kita sampaikan.