https://palpres.bacakoran.co/

Benarkah Musim Hujan Tahun Ini Berbeda? Ini Kata BMKG

Fenomena La Nina berpotensi membuat musim hujan lebih panjang.-bmkg-

PAGARALAM, KORANPALPRES.COM - Kondisi musim hujan tahun ini di Indonesia berbeda dari tahun sebelumnya. Demikian hal itu diungkap Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kondisi seperti pula yang menyebabkan sejumlah daerah terdampak bencana hidrometeorologi.

Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, musim hujan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Penyebabnya adalah adanya fenomena La Nina lemah yang mengakibatkan anomali suhu permukaan laut di Samudra Pasifik menjadi lebih dingin dari biasanya.

Ini yang menyebabkannya berbeda dari tahun lalu, demikian menurut Dwikorita.

"Tahun lalu yang terjadi adalah El Nino dan bersifat kering, sementara tahun ini adalah La Nina lemah. Hal inilah yang menjadi booster pertumbuhan awan-awan hujan, sehingga intensitas dan volume hujan meningkat," kata Dwikorita ketika memberikan keterangannya, Sabtu (21/12) lalu.

BACA JUGA:BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Cuaca Ekstrem Sampai April 2025

BACA JUGA:INFO BMKG! Cuaca Sumsel di Hari Pencoblosan dan Penghitungan Suara di TPS, Hujan Ringan Hingga Lebat

"Bagi Indonesia fenomena ini menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir sebagian besar wilayah yang berkisar 20-40 persen," ia melanjutkan.

Di samping itu, Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudra juga dikepung oleh bibit siklon yang mengakibatkan angin kencang, gelombang tinggi, dan cuaca ekstrem.

Adanya dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi seruakan udara dingin (cold surge) yang bergerak dari Siberia menuju wilayah barat Indonesia, juga diproyeksikan aktif selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Saat ini Indonesia sudah berada di puncak musim penghujan. Kondisi ini ditambah La Nina serta kombinasi aktif Madden-Julian Oscillation, gelombang Rossby, gelombang Kelvin, serta konvektif lokal di wilayah barat, selatan, dan tengah Indonesia memperkuat dinamika atmosfer yang mendukung terjadinya hujan lebat di berbagai daerah," kata dia.

BACA JUGA:Menurut BMKG Puncak Musim Hujan Diprediksi Terjadi November 2024 -Februari 2025

BACA JUGA:Info BMKG! Prakiraan Cuaca di Palembang dan Sektiarnya Hari Ini 24 November 2024, Malam Hujan Petir

Oleh sebab itu, sejak November BMKG terus mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi. 

Di samping mewanti-wanti dan mengimbau masyarakat di wilayah rawan bencana, BMKG juga terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan potensi bencana.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan