Sengaja Meninggalkan Puasa Ramadan Tanpa Halangan, Buya Yahya Ingatkan Bahaya Besar Ini

Reporter: Citra Utama |

Editor: Citra Utama |

Jumat , 14 Mar 2025 - 05:10

Sengaja meninggalkan puasa Ramadan tanpa halangan, Buya Yahya ingatkan bahaya besar ini.-YouTube/@albahjah-tv-

KORANPALPRES.COM – Umat Islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa Ramadan selama satu bulan penuh.

Ternyata ada bahaya besar yang menanti apabila sengaja meninggalkan ibadah puasa Ramadan tanpa halangan apapun.

Puasa Ramadan hukumnya wajib.

Tapi ada keringanan bagi mereka yang tidak dapat menjalankannya karena udzur atau halangan.

Dia boleh mengganti puasa Ramadan yang ditinggalkan itu di hari lain.

Namun jangan pernah sengaja tidak berpuasa.

Ada bahaya besar yang menantinya.

Buya Yahya, seorang ulama terkemuka, menegaskan bahwa meninggalkan puasa Ramadhan tanpa uzur syar'i adalah perbuatan dosa besar.

Dalam sebuah tayangan di kanal YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya mengingatkan pentingnya menjalankan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab sebagai seorang muslim.

"Jangan sampai kita dengan sengaja melanggar atau meninggalkan puasa tanpa alasan yang dibenarkan," ujar Buya Yahya.

sengaja meninggalkan puasa ramadan tanpa halangan, buya yahya ingatkan bahaya besar ini                            koranpalpres.com – umat islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa ramadan selama satu bulan penuh.  
ternyata ada bahaya besar yang menanti apabila sengaja meninggalkan ibadah puasa ramadan tanpa halangan apapun. 
puasa ramadan hukumnya wajib.
tapi ada keringanan bagi mereka yang tidak dapat menjalankannya karena udzur atau halangan.
baca juga:tidur saat puasa ramadan bernilai ibadah apabila penuhi syarat ini
baca juga:5 perkara yang merusak pahala puasa ramadan, jangan sampai cuma dapat lapar dan haus
dia boleh mengganti puasa ramadan yang ditinggalkan itu di hari lain. 
namun jangan pernah sengaja tidak berpuasa. 
ada bahaya besar yang menantinya.
buya yahya, seorang ulama terkemuka, menegaskan bahwa meninggalkan puasa ramadhan tanpa uzur syar'i adalah perbuatan dosa besar.
baca juga:batalkah puasa jika tidak mengerjakan salat?
baca juga:artikel kurma: mengenal tiga tingkatan puasa yang hakiki
dalam sebuah tayangan di kanal youtube al bahjah tv, buya yahya mengingatkan pentingnya menjalankan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab sebagai seorang muslim.
"jangan sampai kita dengan sengaja melanggar atau meninggalkan puasa tanpa alasan yang dibenarkan," ujar buya yahya.
ia menambahkan bahwa kebiasaan menyepelekan kewajiban agama dapat berujung pada pelanggaran aturan lainnya.
buya yahya juga mengingatkan bahwa seseorang yang terbiasa mengabaikan ibadah seperti puasa akan lebih rentan untuk melanggar aturan agama lainnya.
baca juga:selama bulan ramadhan, baca doa ini setiap hari, insya allah jaga puasa dan ketahanan iman
baca juga:hati-hati! menelan ludah bisa bikin batal puasa, kata buya yahya membatalkan jika...
oleh karena itu, beliau mengajak umat islam untuk lebih berhati-hati dan menjadikan bulan ramadhan sebagai momentum memperkuat keimanan serta ketaatan kepada allah swt.
 
tak bisa ditebus puasa seumur hidup?
dalam literatur hadis, terdapat beberapa riwayat yang membahas konsekuensi dari perbuatan tersebut, baik dari sisi hukum syariat maupun ancaman yang terkait dengannya.
said bin al-musayyib, as-syabi, ibnu jubair, ibrahim, qatadah, dan hammad berpendapat bahwa pelaku yang membatalkan puasa secara sengaja di satu hari bulan ramadan, maka harus mengganti (puasa) satu hari sebagai gantinya. 
riwayat dari abdullah bin masud yang dinisbatkan kepadanya sebagai hadis mauquf (hadis yang sumbernya dari sahabat nabi):
 
مَن أفطَرَ يَومًا مِن رَمَضانَ مِن غَيرِ عِلَّةٍ لَم يُجزِه صيامُ الدَّهرِ حَتَّى يَلقَى اللهَ عَزَّ وجَلَّ، فإِن شاءَ غَفَرَ له وإِن شاءَ عَذَّبَه
 
artinya, “siapa pun yang berbuka (tidak berpuasa) satu hari di bulan ramadan tanpa uzur (alasan yang dibenarkan), maka puasanya sepanjang masa tidak akan mencukupinya hingga ia bertemu dengan allah azza wa jalla. jika allah menghendaki, dia akan mengampuninya, dan jika dia menghendaki, dia akan mengazabnya.” (hr al-baihaqi).
dilansir dari nu online, kamis 13 maret 2025, riwayat ini menyebutkan bahwa seseorang yang membatalkan puasa tanpa alasan tidak akan dapat menebusnya dengan puasa sepanjang masa hingga ia bertemu allah.
keputusan akhir ada pada allah untuk mengampuni atau menghukumnya.
riwayat dari abdullah bin masud di atas juga dikomentari oleh al-baihaqi, bahwa pada sanadnya terdapat sosok abdul malik putra dari husain an-nakhai, yang dinilai kurang kredibel dalam periwayatan. (al-baihaqi, viii/499).
berdasarkan penelitian para ulama hadis, mayoritas riwayat yang menyebutkan ancaman keras terhadap orang yang sengaja membatalkan puasa ramadan tanpa alasan syari memiliki kelemahan dalam sanadnya.
dengan demikian, tidak ada satupun hadis shahih yang secara tegas menyatakan bahwa puasa yang sengaja dibatalkan tanpa alasan tidak dapat diqadha seumur hidup, atau membawa konsekuensi seberat yang disebutkan dalam riwayat-riwayat tersebut.
kendati demikian, hadis di atas menjadi salah satu peringatan keras dalam islam terkait tindakan sengaja membatalkan puasa ramadan tanpa alasan syar’i.
para ulama memberikan penafsiran mendalam untuk memahami makna hadis ini, baik dari sisi hukum syariat maupun implikasi moralnya. al-mubarakfuri menukil beberapa pendapat ulama sebagai berikut:
al-muzhiri menyatakan bahwa hadis ini tidak bertujuan untuk meniadakan kewajiban qadha puasa secara harfiah. 
menurutnya, ungkapan “tidak akan dapat menggantinya dengan puasa sepanjang masa” merujuk pada puasa sunnah.
artinya, puasa sunnah, meskipun dilakukan seumur hidup, tidak dapat menyamai keutamaan puasa wajib di bulan ramadan. 
ia menegaskan bahwa secara hukum, qadha puasa satu hari tetap sah dan mencukupi untuk menggantikan satu hari yang ditinggalkan.
dengan kata lain, kewajiban syariat tetap terpenuhi, meskipun keutamaan khusus puasa ramadan tidak dapat dicapai melalui qadha.