Konten Masak Rendang Willie Salim di BKB, Begini Tanggapan SMB IV

Tentang video yang dibuat oleh konten kreator Willie Salim hingga viral di medsos mengenai memasak rendang di BKB, Begini Tanggkapan Sultan Palembang Darussalam, SMB IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja.--Kurniawan/Koranpalpres.Com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Tentang video yang dibuat oleh konten kreator Willie Salim hingga viral di Media Sosial (medsos) mengenai memasak rendang di Benteng Kuto Besak (BKB).
Menyikapi hal itu, Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo RM Fauwaz Diradja mengatakan, bahwa terkait hal itu masyarakat Palembang beranggapan direndahkan.
"Akibat konten itu, masyarakat kita merasa direndahkan, hal ini lantaran adanya komentar netizen pada video yang beredar di medsos menyatakan Palembang seperti itu dan seperti ini," ujarnya, Selasa 25 Maret 2025.
Oleh karena itu, harus mengembalikan seperti semula dengan adanya kebaikan di Palembang Darussalam padahal seperti yang diketahui bahwa Palembang Darussalam memiliki kebudayaan yang sudah sangat tua.
BACA JUGA:Jelang Arus Mudik Lebaran 2025, Bandara SMB II Palembang Catat Peningkatan Penumpang 3,8 Persen
Sudah 1.400 tahun Kota ini berdiri sehingga Palembang memiliki kebudayaan yang cukup tinggi. "Oleh karena itu, kita tidak ingin nama baik kita tercemar dan buruk akibat konten tersebut," katanya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa konten yang dibuat oleh Willie Salim itu tidak mencerminkan kebudayaan Palembang yang sebenarnya.
Karena pihaknya melihat kesiapan yang kurang matang dilakukan Willie Salim dan juga adanya arahan tertentu untuk mengambil makanan sebanyak-banyaknya.
"Kita sendiri memiliki budaya semon atau malu, sehingga bila belum ada acara atau kata-kata diaturin kita tidak mau melakukan tindakan tersebut," terangnya.
BACA JUGA:Gara-Gara Hal ini, Direktur PT SMB Dilakukan Tindakan Penahanan
Sehingga dapat dikatakan bahwa ini bukan budaya Palembang yang sesungguhnya. Sehingga Willie Salim harus meminta maaf dengan tulus dan sesungguh-sungguhnya.
Bahkan pihaknya ingin mengembalikan keadaan yang seharusnya, dimana Palembang adalah Kota Berbudaya dan bermartabat.