Spirit Ramadan Papua Pegunungan dengan Tradisi, Persamaan, Persaudaraan dan Toleransi

Tradisi bakar batu masih dilaksanakan umat muslim untuk menyambut Ramadan di Kampung Walesi, Wamena, Papua Pegunungan-GPriority-
Pj. Gubernur Papua Pegunungan, Dr. Velix Vernando Wanggai, menekankan bahwa ketakwaan kepada Tuhan harus dijaga dan diwariskan sebagai bagian dari identitas masyarakat Papua Pegunungan. Ia juga menyoroti pentingnya Honai sebagai simbol kebersamaan dan musyawarah, yang sejalan dengan semangat Ramadan dalam membangun keharmonisan sosial.
Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix Wanggai, secara resmi membuka Festival Ramadan Papua Pegunungan 2025 dan meluncurkan Wamena Digital Space di Mall Wamena, Kabupaten Jayawijaya awal Ramadan lalu serta menekankan pentingnya festival ini sebagai momen kegembiraan, sukacita, dan kebersamaan di antara masyarakat.
BACA JUGA:Tradisi Khas Ramadan Setiap Tahun yang Ada di Maluku, Cermin Kekayaan Budaya dan Keimanan yang Kuat
BACA JUGA: Tradisi Ratusan Tahun Sambut Ramadan, Warisan Empat Kesultanan di Maluku Utara
"Papua Pegunungan memiliki latar belakang sosial, suku, etnis, agama, identitas, dan umur yang beragam. Anak-anak kita adalah generasi penerus yang akan menjadi fondasi pembangunan di Provinsi Papua Pegunungan," ujar dia.
Velix juga menambahkan bahwa bulan Ramadan adalah bulan suci yang tidak hanya mempererat hubungan dengan Tuhan, tetapi juga memperkuat rasa persaudaraan dan kasih sayang di antara sesama. "Kita bersyukur hari ini kita semua dalam keadaan damai. Pemilihan gubernur dan bupati berjalan dengan damai karena ada rasa kasih sayang di antara kita semua," ungkapnya.
Festival Ramadan Papua Pegunungan 2025 diharapkan dapat menjadi gerakan ekonomi kreatif dengan melibatkan Dewan Kesenian Papua Pegunungan dan kolaborasi anak-anak muda dari berbagai lembaga. Selama 15 hari, festival ini akan menampilkan berbagai kegiatan, termasuk penjualan makanan untuk berbuka puasa dan kebutuhan lainnya.
"Ada sekitar 30 grup musik yang akan tampil, ibu-ibu kasidah, pasar kuliner, dan kopi dari gerakan ekonomi kreatif," ujar Velix.
BACA JUGA:Ragam Tradisi Unik Ramadan di Sulawesi Utara dari Mandi Safar, Monuntul sampai Maca' Bulan
Pj Gubernur juga berharap agar semua pelayanan pemerintahan dapat dipusatkan di Mall Wamena. Peluncuran Wamena Digital Space merupakan bagian dari program transformasi digital oleh Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, yang ditandai dengan pemasangan jaringan internet gratis di dalam dan di luar Mall Wamena.
"Kita akan terus menguji coba dan memperluas pelayanan publik sehingga kegiatan ekonomi dan bisnis dapat berjalan dengan baik. Peluncuran Wamena Digital Space ini diharapkan dapat mendukung transformasi digital di Papua Pegunungan," ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan perekonomian di Mall Wamena dapat hidup kembali dan masyarakat dapat menikmati berbagai fasilitas yang disediakan.
"Festival Ramadan Papua Pegunungan 2025 dan Wamena Digital Space menjadi langkah konkret dalam mengembangkan ekonomi kreatif dan transformasi digital di wilayah ini," kata Velix.
BACA JUGA:Ada Ndengu-Ndengu, Qunutan, sampai Nomoni, Tradisi Ramadan di Sulawesi Tengah