Banjir di Musi Rawas Picu Kemunculan Buaya Senyulong, Warga Suka Beri Makan, Sifatnya Pemalu, Kok Bisa?

Buaya Senyulong muncul di Desa Sadar Karya, Kecamatan Purwodadi Musi Rawas saat banjir yang terjadi beberapa waktu lalu--Sumber: Tim Safari Bali

Hal itu menandakan jika buaya sedang berada di bawah jembatan.

Kemunculan buaya senyulong ini ternyata juga ada di desa lain, sebut saja aliran Sungai Ketuan, Desa Manah Resmi, Kecamatan Muara Beliti, Musi Rawas.

BACA JUGA:3 Resep Makanan Legendaris Indonesia yang Mendunia, Warisan Kuliner yang Menggugah Selera!

BACA JUGA:Bakso Berasal dari Daerah Mana Ya? Berikut Asal Usul Makanan Legendaris Indonesia

Buaya sepanjang 4 meter tersebut diduga kelaparan dan hendak mencari mangsa hewan ternak warga.

Kemunculan reptil ganas yang dilindungi ini menjadi tontonan warga setempat, tapi pemerintah Desa Manah Resmi, Kecamatan Muara Beliti sudah memasang papan pengumuman supaya masyarakat berhati-hati saat berada di pinggir Sungai Ketuan.

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, jenis buaya senyulong biasa ditemukan penyebarannya di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa.

Ukuran dewasa buaya senyulong dapat mencapai panjang 3-4 meter.

BACA JUGA:Percaya Atau Tidak? Ternyata Ampo Makanan Legendaris Tuban Terbuat dari Tanah Liat

BACA JUGA:Resep Kue Lumpang Anti Gagal, Makanan Legendaris Hasil Akulturasi Tionghoa Palembang

Ciri khas buaya Senyulong dibandingkan jenis buaya lainnya adalah moncongnya yang relatif sempit, pipih, dan panjang.

Melansir dari Taman Safari Bali, buaya senyulong biasa disebut Buaya Sepit bermulut runcing.

Buaya ini ternyata bukan hanya ada di Indonesia, namun ada juga di beberapa daerah di Malaysia.

Buaya Senyulong termasuk sebagai reptile pemalu yang tidak diingin dilihat oleh manusia.

BACA JUGA:Mau Tau Makanan Legendaris di Jakarta yang Resepnya Turun Temurun? Kepoin Ini 6 Restorannya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan