Kemudian jalur prestasi masih ungkap Suherman, kerap terjadi di lapangan bahwa ini menjadi ladang bisnis oknum-oknum tak bertanggung jawab yang memperjualbelikan sertifikat atau piagam penghargaan.
BACA JUGA:Jenderal Bintang Dua Sambut Kedatangan PPRA 67 Tahun 2024 Lemhannas RI di Makodam II Sriwijaya
BACA JUGA:Korem Gapu Menyelenggarakan Bintalidjuang Khusus Prajurit, Berikut Tujuannya
“Sering kita dapati calon peserta didik mampu mengumpulkan sertifikat atau piagam penghargaan demi memenuhi syarat jalur prestasi di PPDB ini,” cetusnya.
Kemudian Suherman menyinggung adanya jalur khusus haram atau ilegal seperti yang mencuat di pemberitaan Palembang Ekspres beberapa hari terakhir.
Jalur khusus haram dimaksud berupa calon peserta didik titipan dari oknum-oknum tertentu.
Tidak sedikit orang tua calon peserta didik menggunakan jalur khusus ini, demi memuluskan buah hatinya masuk sekolah favorit, mereka minta bantuan orang-orang tertentu.
BACA JUGA:Ini Nih Tautan Saldo DANA yang Bisa Langsung Cair Hari Ini!
Orang-orang tertentu itu sebut Suherman, antara lain bisa saja pejabat pemerintahan, ataupun wakil rakyat, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi atau LSM dan orang-orang berpengaruh lainnya.
Lalu si orang tua menitipkan nama anaknya agar dapat dimasukkan ke sekolah yang diinginkan.
“Tidak hanya menitipkan nama, tidak jarang orang tua juga menitipkan sejumlah uang yang dikatakan sebagai uang terima kasih, baik itu untuk si oknum yang menerima titipan atau bisa juga untuk penyelenggara PPDB,” sebut Suherman.
Lebih lanjut Suherman mengkritik kondisi PPDB yang kian carut marut ini dan menyarankan perlunya revisi dan ketegasan pemimpin negara agar wajah pendidikan tanah air tidak semakin rusak.
“Wajah pendidikan kita sudah coreng bopeng, kasihan negara ini dirusak oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab, sudah waktunya kita perbaiki sama-sama!” tegasnya.