Hal ini menunjukkan keseriusan Kapolres Ogan Ilir untuk meminimalisir terjadinya Karhutlah di Bumi Caram Seguguk julukan Kabupaten Ogan Ilir.
BACA JUGA:Ternyata Sebelum Melaksanakan Operasi Patuh Musi, Polres Muara Enim Gelar Latpraops Terlebih Dahulu
BACA JUGA:Kumpulkan Personel di Halaman, Ini Pesan Kapolrestabes Palembang
Mengingat hari ini hari pertama masuk kerja Kapolres, setelah giat sertijab, Senin 15 Juli 2024 kemarin.
Tak hanya melakukan pengecekan peralatan pemadam Karhutlah, Kapolres juga memberikan arahan dan pengawasan kepada personel yang akan terjun ke lokasi titik api.
"Untuk memadamkan kebakaran lahan, kita harus memastikan kendaraan PBK dan peralatan dalam kondisi baik dan siap pakai," ungkap Kapolres, Selasa 16 Juli 2024.
Ini katanya, jangan sampai setelah tiba di titik api, peralatan yang ada tidak bisa di gunakan. "Ya, peralatan yang seharusnya dapat dioperasikan malah bermasalah atau tidak berfungsi dengan baik," katanya.
BACA JUGA:Berbasis Digital, Begini Cara Itwasda Polda Sumsel Untuk Penguatan Fungsi Pengawasan Polri
BACA JUGA:Ini Upaya Polrestabes, Pemkot dan DPRD Palembang Atasi Masalah Odol dan Laka
Pantauan Palembang Ekspres, peralatan pemadam Karhutlah yang dicek Kapolres berupa kendaraan Armored Water Cannon (AWC), truk tangki, dan peralatan operasional lainnya.
Dalam pengecekan ini, Kapolres didampingi oleh Kabag Ops Polres Ogan Ilir, Kompol Kusyanto, Kasat Samapta, AKP Yanuardi, dan beberapa Kasat lainnya.
"Dari hasil pengecekan, Alhamdulillah peralatan pemadam kebakaran secara keseluruhan dalam kondisi baik dan siap digunakan, meskipun ada beberapa peralatan yang perlu diperbaiki dan diganti," terangnya.
Kapolres juga memastikan kesiapan personel yang akan tergabung dalam Satgas Karhutla bersama instansi terkait lainnya seperti Manggala Agni, Dinas Pemadam Kebakaran, BPBD, dan TNI.
BACA JUGA:Wow! Tim Ditreskrimum Polda Sumsel Bekuk Seorang ASN, Gara-gara Memiliki Hal Berbahaya
BACA JUGA:Ada Apa Ini, Jenderal Bintang 2 Mapolda Sumsel Ada di Pulau Rimau, Ternyata Ini Tujuannya
"Tugas ini sangat berisiko karena titik api sewaktu-waktu bisa berubah arah dengan cepat sesuai dengan arah angin. Jangan sampai nanti personel yang berada di lapangan terjebak di titik api dan menjadi korban," imbuhnya.