Bentuk dan Motif mencakup geometris, flora, fauna, serta figuratif.
Untuk gaya arsitektur antara lain klasik, gotik, renaisans, barok, atau modern.
Beny kemudian merinci Koleksi Museum Sriwijaya yang berkenan dengan topik utama kajian, antara lain:
1. Antefiks, 6 koleksi (4 koleksi dari Candi 3 Bumiayu).
2. Menara Hias, 1 koleksi (dari Candi 1 Bumiayu)
3. Kemuncak, 2 koleksi
4. Kepala Kala, 2 koleksi
5. Makara, 1 koleksi
Seterusnya Beny mengungkapkan bagaimana fungsi ornamental, struktural, dan spiritual.
Dia mulai dari candi 1 dan candi 3 Bumiayu berupa Hindu Linggayata, Siwa Siddhanta, dan Tantrayana atau lebih tepatnya Tantrisme.
Tantrisme merupakan tradisi spiritual yang berasal dari agama Hindu dan Buddha, yang melibatkan praktik dan ritual esoterik untuk mencapai pencerahan dan transformasi diri.
Praktik Tantrisme di antaranya berupa penggunaan mantra (rumusan suci), mandala (diagram simbolik), mudra (gerakan tangan ritual), dan berbagai bentuk yoga.
Untuk Antefiks yakni elemen dekoratif yang terletak di bagian atas struktur, seperti atap atau puncak bangunan.
Antefiks yang meliputi Antefiks Tengah ada 4 koleksi, Antefiks Sudut 2 koleksi, dan Antefiks Kemuncak.
Antefiks Tengah berupa sepanjang punggungan atap, bagian tengah atap, atau antara dua puncak atap; simetris, besar, dan dihiasi dengan motif yang rumit.
Antefiks Sudut yakni ujung-ujung atap, lebih kecil dan sederhana dibandingkan dengan antefik tengah, tetapi juga dihiasi dengan motif.