Pakis melambangkan keindahan alami, adaptasi, dan ketahanan, merefleksikan keterhubungan seni dengan lingkungan sekitar.
Motif suluran pakis imbuh Hudaidah, telah digunakan dalam seni ukir asia tenggara sejak abad ke- 8, terlihat pada relief candi dan artefak dari era Sriwijaya hingga Majapahit.
“Fleksibilitas motif ini menjadikannya elemen dekoratif populer dalam berbagai media dan budaya,” tegas dia.
Selanjutnya Hudaidah menyinggung topik realia batu berhias flora bunga matahari yang mekar dengan hiasan suluran daun pakis di kiri dan kanannya.
Secara simbolis dan makna, realia ini dalam konsep Hindu, bunga matahari terkait dengan Dewa Surya, melambangkan pemeliharaan alam semesta, pengabdian kepada dewa, dan keberanian.
Bunga ini menjadi simbol energi, kehidupan, pencerahan, dan pengabdian spiritual dalam kepercayaan Hindu.
Menurut dia, bunga matahari yang tumbuh subur di bawah sinar matahari, melambangkan kesuburan, pertumbuhan, dan kelimpahan, sering digunakan dalam ritual hindu sebagai simbol doa untuk kesejahteraan.
Secara historis: bunga matahari mulai muncul dalam seni nusantara setelah pengaruh barat pada abad ke-16, meski tidak sepopuler motif bunga lokal seperti teratai.
Lebih jauh Hudaidah melanjutkan topik motif daun perisai pakis melambangkan perlindungan dalam konsep keagamaan, khususnya bagi mereka yang menjalankan ritual di candi.
Motif pakis mencerminkan flora lokal di sekitar candi.
Pakis yang melimpah menjadi inspirasi alami bagi pengukir, melambangkan keindahan, adaptasi, dan ketahanan dalam lingkungan yang beragam.
Seni ukir candi dipengaruhi oleh elemen lokal yang mudah diakses.
Kelopak bunga dan tanaman lokal dipilih karena keakrabannya dengan masyarakat dan mencerminkan sejarah, budaya, serta lingkungan setempat.
Narasumber ketiga, Beny Pramana Putra mengangkat materi berjudul Ragam Hias Arsitektural Candi Bumiayu Koleksi Museum Sriwijaya.
Menurut pendapat Beny, ragam hias arsitektural adalah berbagai elemen dekoratif yang diterapkan pada struktur bangunan.
Struktur Bangunan meliputi fondasi, dinding, kolom, balok, dan atap, bahkan termasuk elemen tambahan, seperti tangga.