Kaji Relief Candi Bumiayu Koleksi Museum Sriwijaya, 5 Pakar Kemukakan Pendapat Fenomenal

Selasa 27 Aug 2024 - 23:07 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

Keberadaan candi, arca-arca, ragam seni arsitektural dan dekoratif menunjukkan bahwa masyarakat dahulu telah memiliki pengetahuan tentang seni bangunan, arca, seni arsitektur dan dekoratif.

Di samping itu, mereka juga memiliki pengetahuan dalam mengelola lingkungan di lahan basah. 

Narasumber lainnya, Hudaidah mengetengahkan pemaparan berjudul Kajian Motif Flora dan Fauna pada Relief Situs Candi Bumiayu Koleksi Museum Sriwijaya TWKS.

BACA JUGA:Resmi Jadi Penghuni Baru Rumah Limas Museum Negeri Sumsel, Pesona Lemari Tua Hibah Guru Sejarah Bikin Terpukau

BACA JUGA:Napak Tilas Sedo Ing Rejek, Tinggalkan Wasiat Sebelum Wafat, Begini Isinya

Menurut Hudaidah, candi adalah salah satu bentuk seni bangunan dari masa lalu (Indonesia Hindu- Buddha) yang masih dapat ditemukan hingga saat ini.

Bangunan ini merupakan warisan budaya yang dihiasi dengan berbagai macam ornamen pada dinding-dindingnya.

Ornamen-ornamen tersebut memiliki berbagai variasi, seperti sosok manusia, tumbuhan, hewan, atau bentuk lainnya yang menggambarkan aspek-aspek tertentu sesuai dengan konsep bangunan tersebut.

Menurut dia, motif flora pada Relief Situs Candi Bumiayu berupa pola kelopak bunga bersambungan mencerminkan kesatuan dan siklus kehidupan dalam konsep Hindu, menciptakan ritme visual dinamis dan keseimbangan desain.

BACA JUGA:Sumatera Selatan Berduka, Legenda Tari Indonesia Elly Rudy Wafat Saat Melatih Murid-Muridnya Menari

“Sementara pola kelopak bunga pada candi memperkuat hubungan dengan lingkungan lokal, terinspirasi oleh alam sekitar, serta mencerminkan makna simbolis dan estetika budaya,” ulasnya.

Seni ukir candi menurut Hudaidah, dipengaruhi oleh elemen lokal, termasuk kelopak bunga, yang melambangkan latar belakang sejarah, budaya, dan lingkungan sekitar.

Berikutnya di mengangkat topik realia batu berhias flora II, di mana motif dominan adalah suluran tumbuhan pakis, dengan dua variasi yakni: 

1. Daun perisai tegak menyerupai mahkota sebagai simbol perlindungan dalam ritual keagamaan. 

2. Suluran daun melingkar melambangkan kesuburan, regenerasi, dan siklus kehidupan.

Dia menilai, motif suluran pakis terinspirasi dari tumbuhan pakis yang melimpah di sekitar candi. 

Kategori :