Gerak-gerik Indra yang mencurigakan serta di mana tempat terakhir Indra dilihat oleh warga menjadi salah satu bahan dalam pencarian Indra sebagai tersangka dalam pencarian.
Menurut informasi yang saya dapatkan di media sosial, Indra diserang oleh warga lokal maupun warga lain yang membantu dalam proses pencarian Indra.
Dia ditelanjangi dan dipukul sehingga mendapati luka sobekan di tulang pipinya.
Warga yang sangat geram atas perbuatan Indra tidak dapat mengendalikan emosinya sehingga ikut memukul, menampar bahkan menendang Indra saat pertama ditemukan.
BACA JUGA:Mahasiswa Unand ini Membongkar Peran Penting Kewirausahaan dalam Pengembangan Ekonomi Indonesia
Saat ini Indra sebagai tersangka diberikan sanksi oleh Kapolda Sumbar dengan sejumlah pasal dalam kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) yang menjerat tersangka, yakni pasal 338 tentang pembunuhan kemudian Pasal 285 tentang pemerkosaan, serta Pasal 351 tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian.
Kesimpulan dari studi kasus ini mencerminkan kompleksitas permasalahan yang dihadapi masyarakat, khususnya terkait dengan kekerasan berbasis gender terhadap remaja.
Kasus tragis remaja penjual gorengan yang dibunuh dan diperkosa oleh Indra menunjukkan dampak parah dari ketidakmampuan seseorang dalam mengatasi emosi dan konflik, terutama saat ditolak dalam suatu hubungan.
Hal ini menyoroti perlunya pendidikan yang lebih baik tentang hubungan interpersonal dan pengelolaan emosi di kalangan remaja.
BACA JUGA:Pengaruh Aplikasi Tiktok di Lingkungan Kampus, Mahasiswa Unand Beri Fakta Menggegerkan ini
Selain itu, penting untuk memantau dan mengendalikan perilaku individu yang berpotensi membahayakan reaksi masyarakat terhadap penangkapan Indra menunjukkan betapa rasa keadilan dan kemarahan kolektif mempengaruhi perilaku masyarakat.
Bahkan ketika dimotivasi oleh kemarahan yang beralasan, warga negara yang mengambil tindakan sendiri dapat menciptakan masalah baru, termasuk kekerasan yang lebih besar.
Hal ini menyoroti perlunya pendekatan yang lebih sistematis dalam menangani insiden kekerasan, termasuk peran aparat penegak hukum untuk memastikan peradilan yang adil tanpa kekerasan lebih lanjut dari masyarakat.
Kasus ini juga menggambarkan pentingnya media dalam menyebarkan informasi yang berguna bagi penegakan hukum secara cepat dan akurat.