Materi yang disajikan dalam tayangan televisi umumnya terdiri dari tiga jenis utama: peristiwa kriminal itu sendiri, penangkapan pelaku, dan analisis mendalam mengenai berbagai aspek peristiwa tersebut.
Dalam konteks ini, pemberitaan tentang peristiwa kriminal dapat dianggap wajar dan penting.
Pemberitaan ini tidak hanya berfungsi sebagai bentuk transparansi dari aparat penegak hukum, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat.
Dengan mengetahui berbagai jenis kejahatan dan pola-pola yang muncul, masyarakat dapat lebih waspada dan mengadopsi tindakan pencegahan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, berita tentang pencurian di suatu daerah tertentu dapat membuat masyarakat lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap lingkungan sekitar.
BACA JUGA:Jaga Integritas Jurnalisme, Mahasiswi Universitas Andalas Sebut Pentingnya Hak Tolak Wartawan
Selain itu, publikasi mengenai keberhasilan aparat kepolisian dalam menangkap pelaku kejahatan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat.
Ketika masyarakat melihat bahwa tindakan kriminal dapat diatasi dan pelakunya ditangkap, kepercayaan mereka terhadap sistem hukum dan penegakan hukum akan meningkat.
Oleh karena itu, pemberitaan yang berkaitan dengan kriminalitas memiliki dampak yang signifikan terhadap kesadaran dan perilaku masyarakat dalam menghadapi potensi ancaman kejahatan di lingkungan mereka.
Studi kasus : maraknya kasus pemerkosaan dan pembunuhan seorang remaja penjual gorengan tewas dihabisi oleh Indra.
BACA JUGA:Hak Tolak Wartawan! Mahasiswa Universitas Andalas: Kuasa Absolut Sembunyikan Identitas Narasumber
BACA JUGA:PENTING! Mahasiswa Universitas Andalas Bagi 4 Tips Dasar Kesiapsiagaan Sebelum Terjadi Bencana Alam
Pada akhir-akhir ini maraknya sebuah berita tragis yang menceritakan seorang anak remaja meninggal dibunuh oleh lelaki dewasa perihal sakit hati, remaja penjual gorengan yang malang dibunuh dengan sadis oleh Indra setelah cintanya ditolak oleh korban.