PADANG, KORANPALPRES.COM – Artikel berjudul “Tagar #indonesiadarurat, Ekspresi Kekhawatiran di Media Sosial yang Harus Didengar” ini ditulis Aley Taqrizul Haq, mahasiswa Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.
Tagar #IndonesiaDarurat telah menjadi fenomena yang menyita perhatian dalam beberapa waktu terakhir.
Menyebar luas di berbagai platform media sosial seperti Twitter, Instagram, dan Facebook, tagar ini seolah menjadi simbol kegelisahan masyarakat terhadap berbagai isu yang dianggap mendesak.
Di dalamnya terkandung suara-suara yang mengkritisi kondisi ekonomi, ketidakadilan sosial, krisis lingkungan, hingga tata kelola pemerintahan yang dirasa mengecewakan.
BACA JUGA:Kinerja Kabid Humas Polda se-Indonesia, Ini Kata Staf Ahli Kapolri Bidang Media Sosial
Kehadiran tagar ini adalah tanda bahwa banyak masyarakat yang merasa tidak terwakili, terpinggirkan, dan terabaikan oleh kebijakan negara.
Tagar ini bukan hanya sebuah tren yang timbul tanpa alasan.
Di balik munculnya gerakan ini, ada banyak faktor sosial, politik, dan ekonomi yang berperan.
Krisis yang berkepanjangan akibat pandemi COVID-19, misalnya, meninggalkan jejak yang mendalam dalam kehidupan masyarakat.
BACA JUGA:Debat Pertama Wali Kota Palembang, Direktur Mahapatih Sentil Media Sosialisasi KPU ‘Tak Merakyat’
Bukan hanya terkait kesehatan, pandemi juga memukul telak perekonomian Indonesia.
Masyarakat yang sebelumnya telah hidup dalam keterbatasan semakin terpuruk.
Banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan, usaha kecil yang gulung tikar, serta harga kebutuhan pokok yang semakin meningkat membuat beban hidup semakin berat.